28 December 2017

RPP KELAS X SEMESTER 2 TEKS PUISI KD 3.17, 4.17 DAN MATERI PEMBELAJARAN


CONTOH RPP TEKS PUISI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah                                   : SMA ……………

Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester                       : X / 2

Materi Pokok                          : Teks Puisi

Alokasi Waktu                        : 4 X45 Menit (2 JP) 

A.      Kompetensi Inti

KI 1  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3.  Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. Humaniora,  dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 

KI 4.  Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif,  dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.


B.       Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian

Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.17Menganalisis  unsur pembangun puisi.

3.17.1    Menganalisis kata konkret dalam puisi.
3.17.2      Menganalisis gaya bahasa  dalam puisi
3.17.3    Menganalisis rima dalam puisi
3.17.4    Menganalisis  tipografi dalam puisi
3.17.5    Menganalisis  tema dalam puisi
3.17.6    Menganalisis  rasa dalam puisi
3.17.7    Menganalisis nada dalam puisi
3.17.8    Menganalisis  amanat dalam puisi

4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya.
4.17.1  Menulis puisi dengan memerhatikan diksi, imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone), dan amanat/tujuan/maksud (itention).
4.17.2     Mempresentasikan puisi yang ditulis
4.17.3     Menanggapi puisi yang dipresentasikan
4.17.4     Merevisi puisi yang telah ditulis



C.  Tujuan Pembelajaran

1.      Pertemuan 1: Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pedagogik genre, saintifik,  dengan model pembelajaran diskoveri, peserta didik dapat menganalisis unsur pembangun puisi dengan rasa ingin tahu, kreatif, tanggung  jawab, teliti, serta jujur.

2.      Pertemuan 2: Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pedagogik genre, saintifik, dan  dengan diskusi dan penugasan, peserta didik  dapat menulis puisi dengan kreatif, jujur,  dan  penuh tanggung jawaab. 


D.  Materi Pembelajaran

Fakta

Teks Puisi

Konsep

·         Unsur-unsur pembangun puisi

ü  diksi;

ü  imaji;

ü  kata konkret;

ü  gaya bahasa;

ü  rima/irama;

ü  tipografi; 

ü  tema/makna (sense);

ü  rasa (feeling);

ü  nada (tone);dan

ü  amanat/tujuan/maksud (itention).

Prinsip  

Analisis unsur pembangun puisi

Prosedur

Menulis Puisi


E.       Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Pendekatan          : Pedagogi genre,  Saintifik approach

Model                   : discovery learning  (pertemuan pertama),

                               Penugasan  dan diskusi (pertemuan ke 2)

Metode                 : penugasan, tanya jawab, diskusi.


F.   Media/Alat  Bahan

1.    Media/Alat                    : LCD, Laptop

2.    Bahan                            : Teks Puisi


G.  Sumber Belajar

·         Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017 buku siswa halaman 243 dan 271

·         Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017 buku guru

·         Internet

·         Video

·         Buku/ sumber lain yang relevan.


H.  Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

(2 X 45 menit)

Indikator:

3.17.1    Menganalisis kata konkret dalam puisi.

3.17.2    Menganalisis gaya bahasa  dalam puisi

3.17.3    Menganalisis rima dalam puisi

3.17.4    Menganalisis  tipografi dalam puisi

3.17.5    Menganalisis  tema dalam puisi

3.17.6    Menganalisis  rasa dalam puisi

3.17.7    Menganalisis nada dalam puisi

3.17.8    Menganalisis  amanat dalam puisi



Tahap

Langkah-langkahpembelajaran

Alokasiwaktu
1.      Pendahuluan:

1.    Peserta didik merespon salam dan mensyukuri anugerahTu­han dengan berdoa bersama.
2.    Peserta didik menerima  apersepsi yang diberikan guru dengan mendengarkan pembacaan puisi oleh guru  dengan teliti dan sungguh-sungguh
3.    Peserta didik memprediksi materi yang akan dipelajarinya
4.    Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembelajaran yang akan dipelajari dalam teks biografi.

10 menit
2.      INTI


DISCOVERY
1. Stimulation (pemberian rangsangan)
Peserta didik membaca teks puisi  dalam buku pembelajaran yaitu teks puisi “Sajak Matahari” karya W.S.Rendra(hal. 253buku Siswa)

2. Problem Statement (identifikasi masalah)
Peserta didik menyimak penjelasan Pendidik  tentang analisis unsur pembangun puisi yang meliputi
·           diksi;
·           imaji;
·           kata konkret;
·           gaya bahasa;
·           rima/irama;
·           tipografi; 
·           tema/makna (sense);
·           rasa (feeling);
·           nada (tone);dan
·           amanat/tujuan/maksud (itention).  
3. Data collection (Pengumpulan Data)
Peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui  (pengertian, teknik analisis) unsur pembangun puisi yang meliputi
·           diksi;
·           imaji;
·           kata konkret;
·           gaya bahasa;
·           rima/irama;
·           tipografi; 
·           tema/makna (sense);
·           rasa (feeling);
·           nada (tone);dan
·           amanat/tujuan/maksud (itention).  

4. Data Processing (Pengolahan Data)
·      Peserta didik mendiskusikan analisis data unsur pembangun puisi  teks puisi yang berjudul “Sajak Matahari” karya W.S.Rendra(hal. 253buku Siswa)

5. Verification (Pemeriksaan data)
Kelompok dengan secara bergantian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam diskusi kelas untuk memverifikasikan hasil kerjanya;  kelompok lain memberikan tanggapan
.
6. Generalisation (penarikan kesimpulan)
Di bawah bimbingan Pendidik, peserta didik menyimpulkan hasil analisis unsur pembangun puisi
.

70 menit
3.      PENUTUP


Kegiatan Pendidik  bersama peserta didik yaitu:
·      Menghubungkan isi puisi dengan menunjukkan perilaku unggul dalam kehidupan  sehari-hari.
·      Mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dikuasai.
·      Meringkas hasil pembelajaran secara lisan .
·      Merefleksi hasil pembelajaran
Kegiatan guru yaitu:
·      Menyampaikan tugas yang harus dikerjakan peserta didik  untuk pertemuan kedua.
·      Menjelaskan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

15 menit


Pertemuan kedua

(2 X 45 menit)

Indikator:

4.17.1    Menulis puisi dengan memerhatikan diksi, imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone), dan amanat/tujuan/maksud (itention).

4.17.2    Mempresentasikan puisi yang ditulis

4.17.3    Menanggapi puisi yang dipresentasikan

4.17.4    Merevisi puisi yang telah ditulis


Tahap

Langkah-langkahpembelajaran

Alokasiwaktu
Pendahuluan:



1.    Pesertadidik merespon salam dan mensyukuri anugerah Tu­han dengan berdoa bersama
2.    Peserta didik merespon pertanyaan Pendidik tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya, “ Apa yang kalian ketahui tentang puisi?”; “ Apa saja unsur pembangun puisi”
3.    Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembelajaran yang akan dipelajari dalam menulis teks puisi.

5 menit
INTI

1.      Peserta didik dengan rasa ingin tahu, disiplin, dan bertanggung jawab memperhatikan pembacaan puisi dalam video pembelajaran pembacaan puisi
2.      Peserta didik bertanya jawab tentang isi puisi
3.      Peserta didik menulis puisi untuk mengungkapkan perasaannya
4.      Peserta didik mendemonstrasikan hasil puisi yang ditulisnya dengan membacakan di depan kelas
5.      Peserta didik memberikan komentar terhadap puisi yang ditulis teman
6.      Peserata didik merevisi (jika perlu) berdasarkan masukan teman


70 menit
3. PENUTUP

Kegiatan Pendidik bersama peserta didikyaitu:
·      Membuat simpulan hasil pembelajaran.
·      Merefleksi manfaat pembelajaran teks puisi bagi kehidupan nyata.

Kegiatan Pendidik yaitu:
·      Memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengumpulkan puisi yang dibuatnya untuk dijadikan antologi kumpulan puisi karya siswa

15 menit


G.    Penilaian

1.       Kompetensi keagamaan dan sosial

a.          Teknik penilaian : observasi/ pengamatan

b.         Bentuk               : catatan hasil observasi

c.          Instrumen           : jurnal (terlampir)

2.       Kompetensi Pengetahuan:

a.          Teknik penilaian  :tes

b.         Bentuk Penilaian :Tes tulis.

c.          Instrumen penilaian: Tes uraian

3.       Kompetensi keterampilan        :          

a.       Teknik penilaian  :penugasan.

b.      Bentuk                 :tugas tertulis.

c.       Instrumen penilaian :lembar kerja dan penilaian presentasi

4.       Remedial

a.       Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas

b.      Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

c.       Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali  yaitu dengan cara menugaskan kepada peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

5.      Pengayaan

Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

a.       Siwa yang mencapai nilai  diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

b.      Siwa yang mencapai nilai  diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.



Mengetahui                                                                 …….,  ……………

Kepala SMA                                                               Guru Mata Pelajaran,



































































Lampiran :



INTRUMEN PENILAIAN SIKAP



Nama Satuan pendidikan        : SMA/SMK....

Tahun pelajaran                       : 2017/2018

Kelas/Semester                        : X / 2

Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia – Wajib



NO
WAKTU
NAMA
KEJADIAN/
PERILAKU
BUTIR SIKAP
POS/
NEG
TINDAK LANJUT
1
25 Januari 2018
Azhari
Tidak mengerjakan tugas menganalisis unsur pembangun puisi
Tanggung jawab
-
Dipanggil dan disuruh mengerjakan tugas kembali dengan waktu terbatas
2
25 Januari
2018
Farhan
Mengerjakan tugas dengan serius, tepat waktu, dan hasilnya sangat baik
Tanggung jawab
+
Diberi pujian atau apresiasi
3






4






5






6






7






8






9






10






11













……., …………..

Kepala SMA ……..    ,                                               Guru Mata Pelajaran,





INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN

KUIS



Satuan Pendidikan
:
SMA
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia - Wajib
Kelas
:
X
Kompetensi dasar
:
3.17
 Menganalisis  unsur pembangun puisi.
Indikator
:
3.17.1
3.17.2
3.17.3
3.17.4
3.17.5
3.17.6
3.17.7
3.17.8
Menganalisis kata konkret dalam puisi.
Menganalisis gaya bahasa  dalam puisi
Menganalisis rima dalam puisi
Menganalisis  tipografi dalam puisi
Menganalisis  tema dalam puisi
Menganalisis  rasa dalam puisi
Menganalisis nada dalam puisi
Menganalisis  amanat dalam puisi

Materi
:
Unsur-unsur pembangun puisi


Instrumen:


1.         Apa yang kalian ketahui tentang puisi?

2.         Bagaimana perasaan kalian saat membaca puisi?

3.         Unsur-unsur apa saja yang membangun puisi?

4.         Apa manfaat membaca puisi?


Rubrik Penilaian Tes Lisan (Kuis)

Penilaian Kompetensi Pengetahuan



Nama Peserta didik/kelompok         : …………………………………………………

Kelas                                                   : …………………………………………………

Tanggal Penilaian                             : ............................................................................



Pedoman penyekoran:



No soal 
Deskripsi
Skor
1,2,3,4
Menjawab dengan benar dan sempurna.
3

Menjawab hamper benar.
2

Menjawab hanya sebagian kecil yang benar.
1



Instrumen Tugas kelompok :

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN

KUIS


Satuan Pendidikan
:
SMA
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia - Wajib
Kelas
:
X
Kompetensi dasar
:
3.17
Menganalisis  unsur pembangun puisi.
Indikator
:
3.17.1
3.17.2
3.17.3
3.17.4
3.17.5
3.17.6
3.17.7
3.17.8
Menganalisis kata konkret dalam puisi.
Menganalisis gaya bahasa  dalam puisi
Menganalisis rima dalam puisi
Menganalisis  tipografi dalam puisi
Menganalisis  tema dalam puisi
Menganalisis  rasa dalam puisi
Menganalisis nada dalam puisi
  Menganalisis  amanat dalam puisi
Materi
:
Unsur-unsur pembangun puisi



Petunjuk : Bacalah puisi ”Sajak Matahari” karya W.S. Rendra berikut ini, kemudian kerjakan tugas-tugas di bawahnya dengan tepat secara berkelompok!


Sajak Matahari

Karya : W.S. Rendra


Matahari bangkit dari sanubariku

Menyentuh permukaan samodra raya

Matahari keluar dari mulutku

Menjadi pelangi di cakrawala

Wajahmu keluar dari jidatku

Wahai kamu, wanita miskin!

Kakimu terbenam di dalam lumpur.

Kamu harapkan beras seperempat gantang

Dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!

Satu juta leleki gundul

Keluar dari hutan belantara

Tubuh mereka terbalut lumpur

Dan kepala mereka berkilatan

Memantulkan cahaya matahari

Mata mereka menyala

Tubuh mereka menjadi bara

Dan mereka membakar dunia

Matahari adalah cakra jingga

Yang dilepas tangan Sang Khrisna

Ia menjadi rahmat dan kutukanmuya,

ya umat manusia!


Rubrik Penilaian Penugasan Individu :

Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Nama                          : …………………………………………………

Kelas                           : …………………………………………………

Tanggal Penugasan   :...............................................................


Pedoman penyekoran: 


No soal 
Deskripsi
Skor
Skor maksimal
1
Menjawab dengan benar disertai alasan yang benar.
30
30

Menjawab benar tetapi alasan salah
20


Menjawab hampir benar
10

2
Menjawab dengan benar dengan menyebutkan 5 unsur instrinsik dengan tepat.
40
40

Menjawab dengan benar dengan menyebutkan 4 unsur instrinsik dengan tepat.
30


Menjawab dengan benar dengan menyebutkan 3 unsur instrinsik dengan tepat.
20


Menjawab dengan benar dengan menyebutkan kurang dari 3 unsur instrinsik dengan tepat.
10

3
Menjawab dengan tepat makna yang terkandung di dalam puisi disertai alasan yang benar.
40
40

Menjawab dengan tepat makna yang terkandung di dalam puisi disertai alasan yang salah.
30


Menjawab dengan tepat makna yang terkandung di dalam puisi tanpa disertai alasan.
20


Menjawab hamper benar makna yang terkandung di dalam puisi disertai alasan yang salah.
10


Total

100



Kunci :



……,    ………….

Kepala SMA ……………,                                                     Guru Mata Pelajaran,






……………………………                                                    ………………………


RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X (SMA/SMK)

1.       TEKS NEGOSIASI










2.       TEKS DEBAT







3.       TEKS BIOGRAFI




4.       TEKS PUISI




INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN


Satuan Pendidikan
:
SMA
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia - Wajib
Kelas
:
X
Kompetensi dasar
:
3.17
Menganalisis  unsur pembangun puisi.
Indikator
:
3.17.1
3.17.2
3.17.3
3.17.4
3.17.5
3.17.6
3.17.7
3.17.8
Menganalisis kata konkret dalam puisi.
Menganalisis gaya bahasa  dalam puisi
Menganalisis rima dalam puisi
Menganalisis  tipografi dalam puisi
Menganalisis  tema dalam puisi
Menganalisis  rasa dalam puisi
Menganalisis nada dalam puisi
  Menganalisis  amanat dalam puisi
Materi
:
Unsur-Unsur Pembangun Puisi


Kisi-kisi 


Kompetensi Dasar
IPK
Materi Pokok
Indikator Soal
No
Soal
3.17 Menganalisis   unsur pembangun pusi
3.17.9    Menganalisis kata konkret dalam puisi.


Kata-kata konkret dalam puisi
Disediakan sebuah puisi, peserta didik menganalisis kata-kata konkret disertai bukti.
1.        
3.17.10Menganalisis
unsur-unsur pembangun puisi
Unsure-unsur pembangun puisi
Disediakan sebuah puisi, peserta didik menganalisis unsure-unsur pembangun puisi.
2.        



Instrumen

Petunjuk : Bacalah puisi berikut, kemudian kerjakan tugas di bawahnya!


Tugas:


1.         Analisislah kata-kata konkret pada puisi “Sajak Matahari” karya : W.S. Rendra!

2.         Sebutkan unsure-unsur pembangun puisi “Sajak Matahari” karya : W.S. Rendra!



Kunci:

1.

2.


Pedoman Penyekoran Tugas


No
Aspek yang Dinilai
Skor
Skor maksimal
1
a.                      Peserta didik menentukan lima kata-kata konkret pada puisi dengan tepat.
20
50
b.                      Peserta didik menentukan empat kata-kata konkret pada puisi dengan tepat.
15

c.                      Peserta didik menentukan tiga kata-kata konkret pada puisi dengan tepat.
10

d.                     Peserta didik menentukan kurang dari tiga kata-kata konkret pada puisi dengan tepat.
5

2
e.                      Peserta didik menentukan lima unsure pembangun puisi dengan tepat.
20
50
f.                       Peserta didik menentukan empat unsure pembangun puisi dengan tepat.
15

g.                      Peserta didik menentukan tiga unsure pembangun puisi dengan tepat.
10

h.                      Peserta didik menentukan kurang dari tiga unsure pembangun puisi dengan tepat.
5

i.                        Total

100



…………,    ……………

Kepala SMA ……………,                                                     Guru Mata Pelajaran,





……………………………                                                    ………………………





LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN TEKS PUISI

Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekpresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)

3.17  Menganalisis unsur pembangun puisi

4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan)


A.    Contoh Teks (Fakta)

Berikut ini contoh puisi.

TITIP RINDU BUAT AYAH
Karya Ebiet G. Ade

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia


B. Pengertian Teks (Konsep)

Teks di atas disebut sebuah puisi. Disebut puisi karena disajikan dalam bahasa yang indah dan maknanya tidak sebenarnya dan mendalam. Selain itu, teks di atas memiliki rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Oleh karena itu, yang dimaksud dengan puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan bayangan dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya.

Mendemonstrasikan puisi

a.         Membacakan Puisi
Puisi tidak hanya dinikmati dengan membaca sendirian tapi bisa juga dibacakan. Membacakan puisi adalah menyampaikan karya puisi dengan bahasa lisan. Istilahnya
sama dengan deklamasi. Seorang pembaca puisi yang hebat mampu menjiwai puisi yang dibacakan dengan baik. Oleh karena itu, pendengar akan dapat merasakan suasana puisi tersebut serta mampu menangkap makna puisi yang disampaikan penyairnya. Hal itu akan tercapai ketika pembaca puisi tidak hanya mengandalkan permainan vokal tetapi juga memerhatikan ekspresi, intonasi, dan gerakan tubuhnya saat membaca puisi.

i.      Vokal

Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah artikulasi (kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikanpuisi sangat dibutuhkan. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dan sebagainya harus jelas terdengar, demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan.

ii. Ekspresi

Ekspresi ialah pengungkapan atau usaha menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan). Ekspresi mimik atau perubahan raut muka harus ada tapi haruslah sesuai dengan kebutuhan dalam menampilkan gagasan puisi secara tepat.

iii. Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)

Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik (tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan teknanan tempo (cepat lambat pengucapan suku kata atau kata).

TITIP RINDU BUAT AYAH
Karya Ebiet G. Ade

Di matamu/ masih tersimpan/ selaksa peristiwa//
Benturan dan hempasan/ terpahat di keningmu//
Kau nampak tua dan lelah, keringat /mengucur deras//
namun kau/ tetap tabah// hm...
Meski nafasmu /kadang tersengal/
memikul beban/yang makin sarat//
kau tetap/ bertahan//

Engkau/ telah mengerti /hitam dan merah/ jalan ini//
Keriput/ tulang pipimu/ gambaran perjuangan//
Bahumu/ yang dulu kekar, legam/ terbakar matahari//
kini/kurus dan terbungkuk// hm...
Namun/ semangat/ tak pernah pudar//
meski langkahmu/ kadang gemetar//
kau/ tetap setia//

Ayah, dalam hening/ sepi /kurindu//
untuk/ menuai padi/ milik kita//
Tapi kerinduan/ tinggal/ hanya kerinduan//
Anakmu sekarang/ banyak menanggung beban//

Engkau/ telah mengerti/ hitam dan merah/ jalan ini//
Keriput tulang pipimu/ gambaran perjuangan//
Bahumu/ yang dulu kekar, legam terbakar/ matahari//
kini kurus/ dan terbungkuk// hm...
Namun/ semangat/ tak pernah pudar//
meski/ langkahmu/ kadang gemetar//
kau/ tetap setia//

b.    Memusikalisasikan puisi

Puisi juga dapat dinyanyikan dengan iringan musik. Itulah yang disebut dengan musikalisasi puisi. Contohnya puisi “Titip Rindu buat Ayah” bisa dinyanyikan dan menjadi lagu popular. Dengan demikian, memusikalisasikan puisi adalah menyanyikan puisi dengan diiringi musik, dapat berupa  iringan musik yang lengkap maupun iringan salah satu jenis alat musik. Musikalisasi puisi juga bisa merupakan pembacaan puisi diiringi musik atau gabungan antara keduanya.

C.  Ciri-ciri Teks (Prinsip)

1.      Fungsi

             Setelah membaca puisi “Titip Rindu buat Ayah”, kita merasa senang dengan keindahan bahasa yang digunakannya. Misalnya:  // Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa // Benturan dan hempasan terpahat di keningmu//.  Dengan demikian, ternyata puisi dapat berfungsi menghibur pembacanya.

             Selain itu, puisi mampu membuat pembaca merenung dan memperbaiki prilakunya.  Puisi “Titip Rindu buat Ayah”, mampu membuat pembaca merenungi perubahan fisik ayah yang semakin tua karena berjuang keras membesarkan anaknya. Pembaca menjadi makin sayang terhadap ayah apalagi kalau mengingat keriputnya kening, kulit, dan bungkuknya punggung karena perjuangannya membesarkan anak. Perenungan dan pencerahan jiwa itu merupakan fungsi puisi. 

2.      Struktur

            Jika diperhatikan dan dicermati kembali puisi-puisi yang telah dibaca, di dalamnya terdapat struktur yang membangunnya. Contoh dalam puisi “Titip Rindu buat Ayah” terdapat struktur/bagian  yang membangunnya, yaitu :

a.       Terdapat baris-baris yang mana baris ini tidak sama dengan baris yang biasa dikenal dalam teks lain. Dalam puisi, baris ini disebut larik. Contoh puisi di atas terdiri dari 25 larik.
b.      Terdapat kumpulan larik yang memiliki kesatuan makna yang disebut bait. Dalam contoh puisi di atas terdapat empat kumpulan larik. Dengan demikian, puisi tersebut memiliki empat bait
c.       Larik-larik puisi dari awal sampai akhir tampak membentuk tipe gambar tertentu. Contoh puisi di atas membentuk segi empat yang bisa dilihat dan dicermati. Itulah tipografi puisi yang bisa memberi makna tambahan dan bentuknya bisa didapati pada jenis puisi konkret. Tipografi bentuknya bermacam-macam antara lain berbentuk grafis, kaligrafi, kerucut dan sebagainya.

3.      Kebahasaan

Ciri khas kebahasaan puisi yang membedakannya dengan jenis teks lain yaitu:

a.       Menggunakan majas metafora

     Puisi mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung sehingga penyair menggunakan majas metafora untuk menggambarkan maksudnya tersebut. Salah satunya adalah majas metafora. Metafora merupakan bahasa figuratif yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainya yang pada dasarnya tidak serupa. Contoh : Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

b.      Menggunakan majas hiperbola

contohnya: hiperbola digunakan untuk menyatakan begitu beratnya beban yang harus dipikul oleh ayah yang dilukiskan dengan /memikul beban yang makin sarat/.

c.       Menggunakan kata konkret

dalam puisi, biasanya pengarang menggunakan kata konkret untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca. Dalam contoh puisi di atas terdapat dalam larik /Benturan dan hempasan/ terpahat di keningmu//  

D.  Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)

1.      Mengidentifikasi Suasana, Tema, dan Makna Puisi

Sebelum mengidentifikasi komponen penting dalam puisi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan komponen penting puisi, yaitu :

a.       suasana dalam puisi yang dibacakan;

langkah-langkah yang dilakukan agar mampu menentukann suasana dalam puisi yang dibacakan yaitu mencermati puisi dengan saksama. Ketika mencermati tersebut, perhatikan juga pilihan kata (diksi) dalam puisi yang dibaca untuk mengetahui isi puisi.  Diantara kata-kata atau larik-larik yang membangun puisi itu ada yang menyentuh perasaan maka  larik-larik yang membuat perasaan tersentuh itu dicatat. Kemudian timbullah perasaan setelah mendengarkan puisi tersebut. Perasaan itu bisa berupa perasaan sedih, marah, bangga, dan sebagainya. Dengan begitu, suasana sudah dapat ditentukan.

b.      Tema dalam puisi,

Dalam menentukan tema puisi, terdapat prosedur yang bisa dilakukan yaitu dengan merunut kata-kata yang berulang. Kata-kata yang berulang itu merupakan inti puisi. Akhirnya  inti puisi yang merupakan tema dapat disimpulkan dengan menyertakan alasan-alasan yang mendukung tema.

c.       Makna dalam puisi,

Ketika hendak menentukan makna puisi, langkah-langkah berikut ini akan membantu yaitu pertama kali carilah larik-larik yang mendukung makna. Kemudian maknai masing-masing larik tersebut. Berdasarkan makna larik-larik tersebut dapat disimpulkan makna puisi secara utuh.

2.  Cara Membacakan Puisi

Selain mengidentifikasi komponen puisi, terkadang perlu membaca puisi untuk lebih memahami puisi. Agar penjiwaan, ekspresif, dan volume suara tepat dan mengena saat pembacaan puisi, langkah awal yang harus dan mutlak dilakukan adalah membaca dan memahami isi puisi. Pemahaman terhadap isi puisi ini tidak hanya untuk mendapatkan tafsir makna terhadap puisi yang akan dibacakan melainkan juga untuk menentukan bagaimana lafal, nada, tekanan serta intonasi diucapkan saat pembacaan puisi. 
Memusikalisasikan Puisi

Sebelum memusikalisasikan atau menyanyikan puisi dengan diiringi musik, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut :

  1. pahamilah  suasana, tema, dan makna puisi tersebut
Pemahaman ini didapatkan setelah mengidentifikasi komponen puisi yaitu suasana, tema dan makna puisi.
  1. Setelah memahami komponen puisi, buatlah aransemen sederhana berdasarkan suasana, tema, dan makna puisi tersebut.
  2. Kemudian berlatihlah menyanyikan puisi tersebut dengan iringan aransemen yang telah dibuat. 
2.      Menganalisis unsur pembangun puisi

Untuk menganalisis unsur pembangun puisi, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:

a.       Memahami makna judul

Pertama kali yang dibaca dalam puisi adalah judul. Judul merupakan identitas atau cap sebuah puisi. Biasanya judul sudah memberikan gambaran isi sebuah puisi secara garis besar. Mursal Esten mengibaratkan judul sebagai sebuah lubang kunci untuk menengok makna keseluruhan puisi itu. Bahkan melalui judul tersebut dapat terbuka makna yang ada dalam sebuah puisi. Untuk memahami makna sebuah judul, harus dicari dulu makna lugasnya. Usahakan  memahami makna kata, frase, atau kalimat demi kalimat. Untuk mencari makna judul sebuah puisi, sebaiknya menggunakan makna baku terlebih dahulu seperti yang ada dalam kamus. Setelah itu baru mencari makna tambahannya.

  1. Memahami Makna Kata Kunci
Dalam setiap puisi terdapat beberapa kata yang menentukan makna puisi itu. Kata-kata seperti itu dinamakan kata kunci. Kata kunci adalah kata yang sering diulang penyair dalam puisinya, misalnya kata yang menunjukan waktu dan tempat, kata-kata asing, atau kata-kata yang sengaja diberi perhatian khusus oleh penyair dengan memberi garis bawah, mencetak miring, dan sebagainya.

Makna kata dalam sebuah puisi meliputi makna lugas atau makna leksikal, makna citraan atau makna imaji, dan makna lambang. Jadi untuk memahami puisi, ketiga makna tersebut harus diungkapkan.

i.       Makna Lugas

Makna lugas adalah sebuah kata, frase, atau kalimat yang maknanya sesuai dengan makna leksikal atau makna yang terdapat dalam kamus. Beberapa kata  mungkin perlu dicari maknanya di dalam kamus agar makna kata tersebut bisa dipahami dengan baik.

ii.      Makna Citraan atau Makna Imaji

Dalam memilih sebuah kata, seorang penyair tidak hanya bermaksud menyampaikan makna lugas saja. Lebih dari itu, penyair membentuk citraan atau imaji tertentu pada pikiran pembacanya. Makna yang ditimbulkan itu disebut makna citraan atau makna imajis.

iii.       Makna Lambang

Penyair seringkali memberi beban pada kata tertentu melebihi makna yang biasa dikandung makna kata tersebut. Dalam puisi, sebuah kata dapat saja merupakan lambang dari sesuatu  di samping memiliki makna yang biasa. Beban tambahan itu disebut makna lambang sebuah kata. Pembaca harus berupaya untuk menyingkapkan makna lambang sebuah kata dalam puisi dengan beberapa kemungkinan yang ada.

  1.  Mengusut Rujukan Kata Ganti
Penyair sering menggunaka kata ganti, kata penyapa, atau nama seseorang dalam puisinya. Penggunaan kata-kata tersebut sering secara tiba-tiba, tanpa diberi tahu siapa yang dirujuk dengan kata-kata tersebut. Pembaca puisi harus berusaha mengusut rujukan yang dimaksud penyair dengan kata-kata itu.

  1. Mempelajari Konteks Penciptaan
Kadang-kadang untuk memahami puisi tidak cukup hanya dengan membaca apa yang tersurat dalam puisi, tetapi juga perlu mempelajari hal-hal yang berada di luar puisi tersebut. Hal-hal tersebut misalnya penyair, riwayat hidup penyair, pandangan hidup penyair, latar belakang penciptaan, situasi ketika puisi itu diciptakan, dan sebagainya. Semua itu disebut dengan konteks penciptaan.

  1.   Merumuskan Makna Utuh
Makna utuh sebuah puisi adalah makna keseluruhan dari puisi itu, baik makna tersurat, tersirat, maupun yang berkaitan dengankonteks penciptaannya. Untuk merumuskan makna utuh dalam sebuah puisi, diperlukan makna lugas, citraan, lambang, dan konteks penciptaan puisi itu. Setelah itu baru menentukan sikap terhadap makna utuh atau pengalaman penyair. Dengan memahami sebuah puisi berarti kita telah mencoba memahami perasaan, pikiran, dan gagasan orang lain (penyair) yang dituangkan secara khas. Tanpa disadari, pengalaman dan wawasan bertambah. Dengan bertambahnya pengalaman dan wawasan itu terasa ada kepuasan batin karena telah dapat mengambil hikmah dari pengalaman orang lain.


4.      Menulis puisi

            Selain menikmati puisi karya orang lain, terkadang kita juga ingin mengungkapkan perasaan dalam bentuk puisi. Selain itu, peristiwa yang terjadi di sekitar kita mungkin begitu mengesankan sehingga menarik kita untuk menuliskannya dalam puisi. Menulis puisi yang baik harus memerhatikan unsur pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan. Dengan demikian terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan

    1. Menentukan tema
Sebelum menulis puisi, pertama kali harus ditentukan temanya. Dalam hal ini, pilihlah sesuatu yang membuat kita terinspirasi. Tema merupakan suatu gagasan yang dituangkan dalam sebuah bentuk puisi. Misalkan puisi bertemakan tentang cinta, ketuhanan, kemanusiaan, keindahan alam, dan sebagainya.
    1. Menggambarkan Suasana Puisi
Setelah itu, perlu digambarkan suasana puisi yang akan dibangun dalam puisi yang dibuat. Suasana puisi maksudnya adalah gambaran perasaan penyair dalam puisi. Jika suasana bahagia bahasa yang digunakan romantis, lembut, dan indah. Begitu juga sebaliknya jika suasana yang dirasakan sedang sedih, bimbang, penggunaan bahasa dalam membuat puisi menggunakan bahasa yang sinis dan keras.
    1. Mendaftar kata-kata yang sesuai
Setelah menggambarkan suasana, perlu mendaftar atau menggunakan kata-kata yang diwarnai dengan ungkapan-ungkapan yang bermakna. Misalnya ungkapan rasa sayang terhadap ayah.  Ayah, luasnya bumi tak seluas sayangku padamu.
d.                  Memilih diksi

Setelah mendaftarkan kata yang sesuai, perlu dilakukan pemilihan kata atau diksi. Pilihlah kata-kata yang memberikan nilai rasa tertentu. Selain itu, perhatikan juga makna lugas, makna citraan, dan makna lambanga setiap kata yang akan dituliskan dalam puisi.
e.                   Menulis Puisi

Setelah keempat langkah diatas telah dilakukan, maka barulah membuat sebuah puisi. Yang dimulai dari inspirasi yang telah didapat.


Daftar Pustaka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran bahasa Indonesia kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran bahasa Indonesia kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 

http://chocoronotomo.blogspot.co.id/2011/11/langkah-langkah-memahami-puisi.html




(Oleh Itoh Thohuroh)

1 comment: