Showing posts with label INFO PENTING. Show all posts
Showing posts with label INFO PENTING. Show all posts

06 November 2019

RANGKUMAN ISU DAN MASUKAN KEPADA KEMDIKBUD 2019 SERTA MASUKAN LENGKAP DARI PGRI, TAMAN SISWA, ASOSIASI GURU, KOMUNITAS GURU, DLL.


BAHAN DISKUSI MASUKAN PESERTA TOPIK GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 
FORUM SILATURAHMI MENDIKBUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1 Kurikulum sekolah saat ini masih berfokus pada standar dan muatan/konten. Perspektif pemerintah (regulator) cenderung berpusat pada compliance atas standar-standar yang ditetapkan. 
2. Struktur kurikulum tidak memberikan ruang dan waktu bagi guru dan siswa untuk mengembangkan keterampilan yang relevan untuk mengantisipasi masa depan. 
3 Perlunya link and match kurikulum SMK sehingga keahlian siswa sesuai standar industri. 
4. Kebijakan Mata Pelajaran Informatika memiliki masalah diantaranya masalah linieritas guru, bukan mata pelajaran (hanya mapel pilihan), ketersediaan gurunya serta rancangan konten mata pelajarannya dan ketersediaan sarana-prasarana    

15 September 2019

ENERGI BERBAGI: TIDAK MENGURANGI, TETAPI MENAMBAH

Ket Foto: Bersama Ibu Purwanti, Kepsek SMA N 1 Karangdowo, Klaten dan Bapak Sutardi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Berbagi tak akan pernah mengurangi. Dengan berbagi, ternyata kita tak pernah kehilangan sesuatu. Apalagi jika yang kita bagikan adalah ilmu. Ilmu yang kita miliki, yang kita bagikan tak akan berkurang atau hilang dari diri kita. Ilmu yang kita bagikan justru akan menjadi ilmu yang berkah, seperti pohon yang berbuah. Jika seseorang membagikan ilmu, maka ilmunya akan semakin bertambah.
Saat melihat dan merasakan peserta senang dan tercerahkan dari ilmu yang kita bagikan, kita akan memperoleh kebahagiaan, semangat, inspirasi untuk berkreasi, dan berinovasi. Saat kita mendapatkan pertanyaan-pertanyaan, kita akan memperoleh ide-ide baru.
Berbagi ilmu dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara. Bahkan, hanya dengan berbagi tips mengajar yang baik, berbagi resep masakan, sharing tentang mengasuh anak, memberi nasihat tentang bahaya minuman keras, menulis buku, menulis artikel, dll.
Marilah kita ikhlas berbagi.
(Refleksi kegiatan fasilitasi IHT Materi HOTS di SMA N 1 Karangdowo, Klaten, Sabtu, 14 September 2019)




Unduh Materi HOTS
2. Implementasi HOTS dalam Pembelajaran dan Penilaian Klik https://drive.google.com/open?id=1AlaLONSeYUDbxJFav8A7btrh5f0YCvI9





03 August 2019

CONTOH KOMITMEN ATAU KONTRAK BELAJAR SISWA





Contoh Komitmen atau Kontrak Belajar Siswa

Guru memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan dan membentuk masa depan siswanya.

Guru tak sekadar pengajar yang memberikan ilmu.

Guru adalah pendidik yang membimbing, membentuk, dan mengembangkan  karakter mulia siswanya.

Sebagai upaya penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran, siswa perlu memiliki komitmen atau semacam kontrak belajar.


KOMITMEN SISWA

MENGIKUTI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah siswa SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020

nama                :

kelas/nomor     :

akan mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan sebaik-baiknya.

01 July 2019

APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA “MGMP REBORN” (sebuah pengantar)

(Sumber Foto: FB GTK)


APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA “MGMP REBORN”
(Oleh Muh Zuhri-Guru SMA Negeri 2 Boyolali, Jateng)

Istilah atau program “MGMP REBORN” diungkapkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Supriano. Reborn memiliki arti terlahir kembali. MGMP reborn antara lain dilatari kurang optimalnya kegiatan MGMP. Bahkan ada guyonan kepanjangan MGMP adalah “Makan, Guyon, Minum, Pulang.” Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kegiatan dan fungsi MGMP adalah dengan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) berbasis zonasi. 

27 June 2019

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP ABAD 21

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP ABAD 21


A. Pengertian

Educational Testing Service (ETS) (2007), mendefinisikan keterampilan abad 21 sebagai pembelajaran kemampuan untuk a) mengumpulkan dan / atau mengambil informasi, b) mengatur dan mengelola informasi, c) mengevaluasi kualitas, relevansi, dan kegunaan informasi, dan d) menghasilkan informasi yang akurat melalui penggunaan sumber daya yang ada. Partnership for 21st Century Skills mengidentifikasi enam elemen kunci untuk abad ke-21 yaitu mendorong pembelajaran: 1) menekankan pelajaran inti, 2) menekankan keterampilan belajar, 3) menggunakan alat abad 21 untuk mengembangkan keterampilan belajar, 4) mengajar dan belajar dalam konteks abad 21, 5) mengajar dan mempelajari isi abad ke-21, dan 6 ) menggunakan penilaian abad ke-21 yang mengukur keterampilan abad 21

Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi.
Literasi menjadi bagian terpenting dalam sebuah proses pendidikan, peserta didik yang dapat melaksanakan kegiatan literasi dengan maksimal tentunya akan mendapatkan pengalaman belajar lebih dibanding dengan peserta didik lainnya.

Pendidikan Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap TIK. Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model pembelajaran berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran. Kecakapan yang dibutuhkan di Abad 21 juga merupakan keterampilan berpikir lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global.

Paradigma pendidikan nasional abad 21 dapat dirumuskan sebagai berikut, (1) untuk menghadapi abad 21 yang makin syarat dengan teknologi dan sains dalam masyarakat global, maka pendidikan kita haruslah beroreintasi pada ilmu pengetahuan matematika dan sains alam disertai dengan sains sosial dan kemanusiaan dengan keseimbangan yang wajar; (2) Pendidikan ilmu pengetahuan bukan hanya membuat seorang peserta didik berpengetahuan, melainkan juga menganut sikap keilmuan, yaitu kritis, logis, analitis dan kreatif, namun disertai pula dengan kemampuan beradaptasi. (3) Pada setiap jenjang pendidikan perlu ditanamkan jiwa kemandirian, karena kemandirian pribadi mendasari kemandirian bangsa, kemandirian dalam melakukan kerjasama yang saling menghargai dan menghormati.


Sumber:

Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 di SMA

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017

UNDUH PEDOMAN/PANDUAN IMPLEMENTASI KECAKAPAN ABAD 21 KLIK https://drive.google.com/open?id=18T-Aw-OmOUjmvemqy6V3ZQ8Kr6Ndo2uP
PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP ABAD 21
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Kompetensi Kecakapan Hidup Abad 21
D. Pentahapan Kegiatan
E. Penilaian Kecakapan Hidup Abad 21
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/penilaian-kecakapan-hidup-abad-21.html

KOMPETENSI KECAKAPAN HIDUP ABAD 21


Kompetensi Kecakapan Hidup Abad 21
a. Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and Problem Solving Skill)
Berpikir kritis bersifat mandiri, berdisiplin diri, dimonitor diri, memperbaiki proses berpikir sendiri. Hal itu dipandang sebagai aset penting terstandar dari cara kerja dan cara berpikir dalam praktik. Hal itu memerlukan komunikasi efektif dan pemecahan masalah dan juga komitmen untuk mengatasi sikap egosentris dan sosiosentris bawaan (Paul and Elder, 2006:xviii ).Berpikir kritis menurut Beyer (1985) adalah: 1) menentukan kredibilitas suatu sumber, 2) membedakan antara yang relevan dari yang tidak relevan, 3) membedakan fakta dari penilaian, 4) mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan, 5) mengidentifikasi bias yang ada, 6) mengidentifikasi sudut pandang, dan 7) mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan.

PENTAHAPAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP ABAD 21

Pentahapan Kegiatan 

Pentahapan kegiatan Pengembangan kecakapan hidup Abad 21 dalam pembelajaran meliputi tiga tahap sebagai berikut.

a. Pengembangan RPP


Seperti perencanaan pembelajaran pada umumnya, pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kecakapan Abad 21 juga direncanakan dari awal dimulai dengan menganalisis Kompetensi sampai menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP (lihat naskah pengembangan RPP). Karakter kecakapan Abad 21 dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik KD dan materi yang akan dibahas. Oleh sebab itu dalam merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan karakter kecakapan Abad 21, dapat digunakan langkah-langkah seperti tampak pada gambar Berikut.
1) Menentukan jenis kecakapan yang akan dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar (mungkin fokus, tidak pada keempat-empatnya, misalnya berpikir kritis dan problem solving, atau kolaborasi)
2) Merumuskan tujuan pembelajaran agar cukup jelas dalam menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik
3) Mengembangkan IPK agar dapat mencapai KD (Lihat Naskah Pengembangan RPP) dan dapat mengembangkan karakter kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah
4) Mengembangkan materi pembelajaran yang relevan
5) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis.
6) Aktifitas Literasi dalam Pembelajaran
7) Mengembangkan teknik dan instrumen penilaian sesuai dengan hasil analisis (tujuan atau IPK).
8) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang harus mempersiapkan generasi Abad 21 dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK atau ICT) yang berkembang begitu cepat. Perkembangan Teknologi tersebut mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pada proses pembelajaran. Oleh sebab itu Kurikulum 2013 terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan kemajuan TIK tetapi harus tetap mengakar pada budaya bangsa sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan UUD RI Tahun 1945. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran berbasis aktivitas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi, minat, dan bakatnya, termasuk dalam penguasaan terhadap TIK, khususnya komputer.

Sejalan dengan karateristik pembelajaran dalam Kurikulum 2013 seperti yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2015, maka karakteristik pembelajaran Abad 21 dapat dijabarkan antara lain sebagai berikut.
1) Berpusat pada peserta didik; guru harus lebih banyak mendengarkan siswanya saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi. Fungsi guru dari pengajar berubah dengan sendirinya menjadi fasilitator bagi peserta didik.
Contoh kegiatan pembelajaran
(a) Guru membagikan beberapa bagan silsilah jeluarga, peserta didik diminta untuk mendiskusikan bagan tersebut dalam tiap kelompok dan menceritakan isinya secara lisan maupun tertulis.
(b) Guru berkeliling untuk memberikan arahan yang diperlukan dan mengkondisikan terjadinya kolaborasi yang baik antar peserta didik dengan cara memberikan penjelasan tata cara kerja kelompok. 
2) Mekanisme pembelajaran harus terdapat interaksi multi-arah yang cukup dalam berbagai bentuk komunikasi serta menggunakan berbagai sumber belajar yang kontekstual sesuai dengan materi pembelajaran. Guru harus berusaha menciptakan pembelajaran melalui berbagai pendekatan atau metode atau model pembelajaran, termasuk penggunaan TIK.
CONTOH;
guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari informasi mengenai istilah-istilah yang berkaitan dengan silsilah keluarga dari berbagai sumber, termasuk dari sumber media atau internet..
3) Peserta didik disarankan untuk lebih lebih aktif dengan cara memberikan berbagai pertanyaan dan melakukan penyelidikan, serta menuangkan ide-ide, baik lisan, tulisan, dan perbuatan.
4) Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan harus dapat memfasilitasi peserta didik untuk dapat bekerjasama antar sesamanya (kolaboratif dan kooperatif).
5) Semua kompetensi (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4) harus dibelajarkan secara terintegrasi dalam suatu mata pelajaran, sehingga peserta didik memiliki kompetensi yang utuh.
6) Pembelajaran harus memperhatikan karakteristik tiap individu dengan kuinikannya masing-masing, sehingga dalam perencana pembelajaran harus sudah diprogramkan pelayanan untuk peserta didik dengan karakteristik masing-masing (normal, remedial, dan pengayaan).
7) Guru harus dapat memotivasi peserta didik untuk memahami interkoneksi antar konsep, baik dalam mata pelajarannya dan antar mata pelajaran, serta aplikasinya dalam dunia nyata.
8) Sesuai dengan karakter pendidikan Abad 21 (4K atau 4C), maka pembelajaran yang dikembangkan harus dapat mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills = HOTS).
9) Pembelajaran yang dilaksanakan mengacu kepada RPP yang telah dikembangkan sebelumnya
c. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar pada pembelajaran dalam rangka mengembangkan kecakapan abad 21 pada dasarnya sama dengan penilaian hasil belajar pada umumnya sesuai dengan peraturan yang diberlakukan (baca Panduan Penilaian Hasil Belajar di SMA). Namun, selain harus memenuhi prinsip-prinsip dasar penilaian, dalam rangka memenuhi tuntutan kecakapan Abad 21, maka penilaian hasil belajar juga harus dapat mengukur penguasaan peserta didik terhadap kualitas karakter, kompetensi, dan pengauasaan literasi, serta dapat mengembangkan proses berfikir tingkat tinggi / Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Berikut adalah contoh instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur kecakapan Abad 21 (HOTS, Literasi, 4C). Soal diberikan dalam bentuk peta untuk menghadirkan multimoda dalam penguasaan literasi agar peserta didik mampu meramu informasi yang diperoleh dari bentuk visual melalui pemecahan masalah yang disajikan dalam bentuk tulisan.

Implikasi kecakapan abad 21 tidak hanya terbatas pada kegiatan intrakurikuler, tetapi juga pada kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Misalnya kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR), Pramuka, Pendidikan Bela Negara (PBN). Sedangkan Contoh kegiatan kokurikuler yang mendukung implementasi kecakapan abad 21 antara lain : kegiatan peningkatan imtaq, kegiatan literasi, upacara bendera , pemilihan ketua OSIS secara demokratis, mengikut sertakan OSIS dalam menentukan kebijakan sekolah.


Sumber:
Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 di SMA
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017

UNDUH PEDOMAN/PANDUAN IMPLEMENTASI KECAKAPAN ABAD 21 KLIK https://drive.google.com/open?id=18T-Aw-OmOUjmvemqy6V3ZQ8Kr6Ndo2uP

PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP ABAD 21

A. Pengertian
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/pengertian-dan-tujuan-pengembangan.html 

B. Tujuan
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/pengertian-dan-tujuan-pengembangan.html 

C. Kompetensi Kecakapan Hidup Abad 21
D. Pentahapan Kegiatan
E. Penilaian Kecakapan Hidup Abad 21
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/penilaian-kecakapan-hidup-abad-21.html

PENILAIAN KECAKAPAN HIDUP ABAD 21



Penilaian Kecakapan Hidup Abad 21

Penilaian hasil belajar pada pembelajaran dalam rangka mengembangkan kecakapan abad 21 pada dasarnya sama dengan penilaian hasil belajar pada umumnya sesuai dengan peraturan yang diberlakukan. Namun, selain harus memenuhi prinsip-prinsip dasar penilaian, dalam rangka memenuhi tuntutan kecakapan Abad 21, maka penilaian hasil belajar juga harus dapat mengukur penguasaan peserta didik terhadap kualitas karakter, kompetensi, dan penguasaan literasi, serta dapat mengembangkan proses berfikir tingkat tinggi / Higher Order Thinking Skills (HOTS).

10 June 2019

KI DAN KD BAHASA INDONESIA SMA BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 37 TAHUN 2018



SALINAN


PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 37 TAHUN 2018

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,


10 March 2019

BATU CAVES, GENTING HIGHLANDS, MENARA KEMBAR PETRONAS: MENGENAL BUDAYA MALAYSIA, MENGENAL JATI DIRI



Batu Caves, Genting Highlands, Menara Kembar Petronas: Mengenal Budaya Malaysia, Mengenal Jati Diri  


Oleh: Muh Zuhri-Delegasi P4TK Bahasa Kemdikbud RI 


Mentari serlah ceria sinaran,
Nyanyi burung riang bersama;
Cuti sekolah ambil kesempatan,
Bercuti rehat bersama keluarga. 
(Jom Jalan-Jalan Jom Cari Makan) 
Di sana padi di sini padi,
Baru bernama sawah dan bendang;
Di sana budi di sini budi,
Baru sempurna bernama orang. 
(Koleksi Pantun Melayu)
Menjadi salah satu pendidik yang dikirim untuk mengikuti pelatihan HOTS dan Literasi di University of Malaysia tanggal 2 s.d. 22 Maret 2019 merupakan kesempatan yang sangat berharga. 
Hari Sabtu dan Minggu tidak ada sesi pelatihan, tetapi ada tugas menyusun jurnal individu. Hari Sabtu, 9 Maret 2019 saya dan teman-teman delegesai P4TK Bahasa Kemdikbud RI menggunakan kesempatan untuk mengunjungi tiga tempat wisata di Malaysia yang bisa jadi merupakan representasi tiga Budaya terbesar di Malaysia (Melayu, Tionghoa, dan India).
Perjalanan ketiga tempat tersebut memberikan kesempatan kepada saya dan teman-teman untuk lebih mengenal budaya Malaysia sekaligus merefleksi diri untuk mengenal jati diri.

07 March 2019

CATATAN KEGIATAN DAN MATERI PELATIHAN HOTS DAN LITERASI DI UNIVERSITY OF MALAYA, KUALA LUMPUR



CATATAN KEGIATAN DAN MATERI PELATIHAN HOTS DAN LITERASI DI UNIVERSITY OF MALAYA, KUALA LUMPUR
Hari ketiga: Rabu, 6 Maret 2019
A. Sesi 1
Narasumber: Prof. Dato Isahaq Haron
Kegiatan dan Materi: Refleksi dan Pembahasan Materi Kreativiti
Kegiatan dimulai dengan refleksi peserta atas materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.
1. Model Pengajaran dan Pembelajaran
2. The Cone of Learning
3. The NLP (Neuro Linguistic Program) Communiation Models
4. Delapan Komponen Utama Mendesain Pengajaran
5. Bloom,s Taxonomy of Learning Domains
6. Cognitif Domain
7. Bloom,s Resived Taxonomy
8. Table of Resived Cognitiv Domain
9. Types and Levels of Konowledge

05 March 2019

MATERI PELATIHAN HOTS DAN LITERASI DI UNIVERSITY OF MALAYA, KUALA LUMPUR MALAYSIA DELEGASI P4TK KEMDIKBUD (BAHASA INDONESIA, INGGRIS, JEPANG)



MATERI PELATIHAN HOTS DAN LITERASI DI UNIVERSITY OF MALAYA, KUALA LUMPUR MALAYSIA DELEGASI P4TK KEMDIKBUD (BAHASA INDONESIA, INGGRIS, JEPANG)
Hari kedua: Selasa, 5 Maret 2019
A. Sesi 1
Materi: Pedagogical  Models and Principles.
Narasumber:  Prof.  Dato Isahaq Haroon, beliau adalah murid  dari Bloom yang terkenal dengan Taxonomy Bloom. 
1. Model Pengajaran dan Pembelajaran
2. The Cone of Learning
3. The NLP (Neuro Linguistic Program) Communiation Models
4. Delapan Komponen Utama Mendesain Pengajaran

04 March 2019

JURNAL HARIAN PELATIHAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KE LN TAHUN 2019 DI UNIVERSITY OF MALAYA DELEGASI P4TK BAHASA KEMDIKBUD (BAHASA INDONESIA, BAHASA INGGRIS, BAHASA JEPANG): HARI KE-1



JURNAL HARIAN PELATIHAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KE LN TAHUN 2019 DI UNIVERSITY OF MALAYA DELEGASI P4TK BAHASA KEMDIKBUD (BAHASA INDONESIA, BAHASA INGGRIS, BAHASA JEPANG)
Hari Pertama: Senin, 4 Maret 2019
Setelah melewati perjalanan kurang lebih 45 menit dari Hotel Berjaya Times Square, akhirnya kami tiba di University of Malaya (UM). Kami disambut bagian program pendidikan UM Tuan Wahyu Hidayat di pintu gerbang kemudian diantarkan menuju ruang kelas yang berada di Lantai 5.

28 February 2019

MATERI PELATIHAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KE LUAR NEGERI TAHUN 2019: PRE DEPARTURE TRAINING



MATERI PELATIHAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KE LUAR NEGERI TAHUN 2019: PRE DEPARTURE TRAINING

Orientasi Akademik

Program Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa dalam Bidang HOTS dan Pengembangan Literasi

di University of Malaya Center For Continuing Education 

LPMP DKI Jakarta, 28 Februari 2019.

Kegiatan Akademik

1. Tes Awal dan Tes Akhir

2. Perkuliahan (4 Maret – 22 Maret 2019)

3. Kunjungan ke Sekolah : Observasi PBM

4. Penulisan Jurnal Mingguan (Sesuai Permintaan Dirjen)

5. Penulisan Draf Laporan (Kelompok Bahasa)

27 February 2019

PESAN MENDIKBUD DALAM PELEPASAN PROGRAM PELATIHAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KE LUAR NEGERI TAHUN 2019: “LURUSKAN NIAT”




Keterangan Foto: Tim P4TK Bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang)

PESAN MENDIKBUD DALAM PELEPASAN PROGRAM PELATIHAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KE LUAR NEGERI TAHUN 2019: “LURUSKAN NIAT”

Berikut beberapa pesan Bapak Profesor Muhadjir dalam acara Pelepasan Program Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ke Luar Negeri Tahun 2019 di Gedung A Kemdikbud Jakarta, Rabu 27 Februari 2019

1. Luruskan Niat

Kepada para pendidik dan tenaga kependidikan yang dikirim ke luar negeri agar meluruskan niat untuk belajar dan berlatih, mencari ilmu, mencari pengalaman, dan mencari hal-hal yang baik di negara yang dituju. Para pendidik dan tenaga kependidikan yang dikirim ke luar negeri bukanlah untuk jalan-jalan, tetapi untuk mendapatkan hal-hal yang baik, meningkatkan profesionalitas, dan mampu menjadi kekuatan untuk memperbaiki atau mengubah dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.

06 February 2019

KOMPONEN INDIKATOR SOAL DAN SOAL PILIHAN GANDA SERTA PEDOMAN PENYUSUNAN



KOMPONEN INDIKATOR SOAL DAN SOAL PILIHAN GANDA

A. Konsep Indikator Soal

a.       Indikator soal sebagai pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi
b.      Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur
c.       Indikator mengacu pada materi pembelajaran sesuai kompetensi

B. Pedoman Pengembangan Indikator Soal
Indikator yang digunakan dalam penilaian, sebaiknya menggunakan stimulus (dasar pertanyaan) berupa gambar, grafik, tabel, data hasil percobaan, atau kasus yang dapat merangsang/memotivasi peserta didik berpikir sebelum menentukan pilihan jawaban.

Kriteria perumusan indikator:

1. Memuat ciri-ciri kompetensi yang akan diuji.
2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian dan instrumen penilaian keterampilan/praktik).
3. Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih.
4. Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.
Rumusan indikator soal yang lengkap mencakup 4  komponen,  yaitu  A = audience,  B = behaviour, C = condition, dan D = degree
ABCD
AUDIENCE: Sasaran atau peserta tes/testi ( dalam hal ini siswa)
BEHAVIOUR: Tingkah laku yang harus ditampilkan /diharapkan. Perumusannya dalam kata kerja operasional.
CONDITION: Kondisi/hasil belajar, yaitu kondisi yang diberikan pada saat tingkah laku siswa diukur, bukan pada saat belajar.
DEGREE: Tingkat keberhasilan (indikator soal) merupakan standar tingkah laku tertentu yang dapat diterima