3) Mengembangkan IPK agar dapat
mencapai KD (Lihat Naskah Pengembangan RPP) dan dapat mengembangkan karakter
kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah
4) Mengembangkan materi pembelajaran
yang relevan
5) Mengembangkan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis.
6) Aktifitas Literasi dalam
Pembelajaran
7) Mengembangkan teknik dan
instrumen penilaian sesuai dengan hasil analisis (tujuan atau IPK).
8) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran
Abad 21 merupakan pembelajaran yang harus mempersiapkan generasi Abad 21 dengan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK atau ICT) yang berkembang
begitu cepat. Perkembangan Teknologi tersebut mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan termasuk pada proses pembelajaran. Oleh sebab itu Kurikulum 2013
terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan kemajuan TIK tetapi harus tetap
mengakar pada budaya bangsa sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan UUD RI
Tahun 1945. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran berbasis
aktivitas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi, minat, dan bakatnya, termasuk dalam penguasaan terhadap TIK, khususnya
komputer.
Sejalan
dengan karateristik pembelajaran dalam Kurikulum 2013 seperti yang tertuang
dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2015, maka karakteristik pembelajaran Abad
21 dapat dijabarkan antara lain sebagai berikut.
1)
Berpusat pada peserta didik; guru harus lebih banyak mendengarkan siswanya
saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi. Fungsi guru dari
pengajar berubah dengan sendirinya menjadi fasilitator bagi peserta didik.
Contoh
kegiatan pembelajaran
(a)
Guru membagikan beberapa bagan silsilah jeluarga, peserta didik diminta untuk
mendiskusikan bagan tersebut dalam tiap kelompok dan menceritakan isinya secara
lisan maupun tertulis.
(b)
Guru berkeliling untuk memberikan arahan yang diperlukan dan mengkondisikan
terjadinya kolaborasi yang baik antar peserta didik dengan cara memberikan
penjelasan tata cara kerja kelompok.
2)
Mekanisme pembelajaran harus terdapat interaksi multi-arah yang cukup dalam
berbagai bentuk komunikasi serta menggunakan berbagai sumber belajar yang kontekstual
sesuai dengan materi pembelajaran. Guru harus berusaha menciptakan pembelajaran
melalui berbagai pendekatan atau metode atau model pembelajaran, termasuk
penggunaan TIK.
CONTOH;
guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari informasi mengenai
istilah-istilah yang berkaitan dengan silsilah keluarga dari berbagai sumber,
termasuk dari sumber media atau internet..
3)
Peserta didik disarankan untuk lebih lebih aktif dengan cara memberikan
berbagai pertanyaan dan melakukan penyelidikan, serta menuangkan ide-ide, baik
lisan, tulisan, dan perbuatan.
4)
Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan harus dapat memfasilitasi peserta didik
untuk dapat bekerjasama antar sesamanya (kolaboratif dan kooperatif).
5)
Semua kompetensi (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4) harus dibelajarkan secara
terintegrasi dalam suatu mata pelajaran, sehingga peserta didik memiliki
kompetensi yang utuh.
6)
Pembelajaran harus memperhatikan karakteristik tiap individu dengan kuinikannya
masing-masing, sehingga dalam perencana pembelajaran harus sudah diprogramkan
pelayanan untuk peserta didik dengan karakteristik masing-masing (normal,
remedial, dan pengayaan).
7)
Guru harus dapat memotivasi peserta didik untuk memahami interkoneksi antar
konsep, baik dalam mata pelajarannya dan antar mata pelajaran, serta
aplikasinya dalam dunia nyata.
8)
Sesuai dengan karakter pendidikan Abad 21 (4K atau 4C), maka pembelajaran yang
dikembangkan harus dapat mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
berpikir lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills = HOTS).
9)
Pembelajaran yang dilaksanakan mengacu kepada RPP yang telah dikembangkan
sebelumnya
c. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian
hasil belajar pada pembelajaran dalam rangka mengembangkan kecakapan abad 21
pada dasarnya sama dengan penilaian hasil belajar pada umumnya sesuai dengan
peraturan yang diberlakukan (baca Panduan Penilaian Hasil Belajar di SMA).
Namun, selain harus memenuhi prinsip-prinsip dasar penilaian, dalam rangka
memenuhi tuntutan kecakapan Abad 21, maka penilaian hasil belajar juga harus
dapat mengukur penguasaan peserta didik terhadap kualitas karakter, kompetensi,
dan pengauasaan literasi, serta dapat mengembangkan proses berfikir tingkat
tinggi / Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Berikut
adalah contoh instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur kecakapan
Abad 21 (HOTS, Literasi, 4C). Soal diberikan dalam bentuk peta untuk
menghadirkan multimoda dalam penguasaan literasi agar peserta didik mampu
meramu informasi yang diperoleh dari bentuk visual melalui pemecahan masalah
yang disajikan dalam bentuk tulisan.