MAJAS
/ GAYA BAHASA
NO
|
Pengertian
|
Nama/Jenis
Majas
|
1.
|
perbandingan
yang melukiskan benda mati seolah-olah hidup
|
A.
Personifikasi
|
2.
|
perbandingan
yang implisit tanpa kata pembanding.
|
B.
Metafora
|
3.
|
majas
yang menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan
|
C.
Hiperbola
|
4.
|
majas
yang menyatakan makna yang bertentangan atau sebaliknya dengan maksud
menyindir
|
D.
ironi
|
5.
|
majas
penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan
lagi /mubadzir.
|
E.
Pleonasme
|
6.
|
majas
penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata
berkali-kali yang biasanya dipergunakan dalam pidato.
|
F.
Repetisi
|
7.
|
majas
pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan meng- gunakan kepaduan kata yang
berlawanan arti.
|
G.
Antitesis
|
8.
|
majas
pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah ber tentangan, padahal
maksud sesungguhnya tidak karena objeknya berlainan.
|
H.
Paradoks
|
9.
|
perbandingan
dua hal dengan menggunakan kata-kata perbandingan (bagaikan, seperti, dsb.)
|
I.
Perumpamaan
|
10.
|
majas
yang menyatakan berlawanan, memperkecil, atau memperhalus keadaan.
|
J.
Litotes
|
11.
|
majas
yang memakai nama ciri atau hal yang ditautkan dengan
orang,
barang sesuai penggantinya
|
K.
Metonimia
|
12.
|
penyebutan
sebagian untuk maksud keseluruhan
|
L.
Sinekdok
Parsprototo
|
13.
|
penyebutan
keseluruhan untuk maksud sebagian.
|
M.Sinekdok Totem
Protaparte
|
14.
|
majas
yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa dengan menggunakan
peribahasa
|
N.
Alusio
|
15.
|
majas
yang halus sebagai pengganti ungkapan
|
O.
Eufeumisme
|
MAJAS
/ GAYA BAHASA
NO
|
CONTOH
|
Jenis
Majas
|
1.
|
Banjir
bandang telah menelan korban manusia.
|
A.
Personifikasi
|
2.
|
Kapan
Anda bertemu dengan kembang desa itu?
|
B.
Metafora
|
3.
|
Suaranya
menggelegar membelah angkasa.
|
C.
Hiperbola
|
4.
|
Pagi
benar engkau datang, baru pukul delapan
|
D.
ironi
|
5.
|
Salju
putih sudah mulai turun ke bawah.
|
E.
Pleonasme
|
6.
|
Kita
junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung, kita
junjung dia sebagai pembebas kita.
|
F.
Repetisi
|
7.
|
Cantik
atau tidak, kaya atau miskin, bukan-lah suatu ukuran nilai seorang wanita.
|
G.
Antitesis
|
8.
|
Hidupnya
mewah, tetapi tidak bahagia.
|
H.
Paradoks
|
9.
|
Gadis
itu sangat cantik bagaikan bidadari
|
I.
Perumpamaan
|
10.
|
Terimalah
pemberian yang tidak berharga ini.
|
J.
Litotes
|
11.
|
Dia
ke Jakarta naik Garuda
|
K.
Metonimia
|
12.
|
Saya
tidak melihat batang hidungnya
|
L.
Sinekdok
Parsprototo
|
13.
|
Indonesia
meraih medali emas dalam pertandingan itu.
|
M.
Sinekdok Totem Protaparte
|
14.
|
Menggantung
asap saja kerjamu sejak tadi. (membual, omong kosong)
|
N.
Alusio
|
15.
|
Pemerintah
mengadakan penyesuaian harga BBM, (menaikkan)
|
O.
Eufeumisme
|
0 komentar:
Post a Comment