A. Pengertian
Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan
merupakan suatu kegiatan belajar, dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih, misalkan belajar lebih
cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, bepikir
mandiri, superior, dan berpikir abstrak, serta memiliki banyak minat.Secara
umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik
yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak
semua peserta didik dapat melakukannya. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran
tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi
peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat
mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan
berupaya mengembangkan keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan
memecahkan masalah, eksperimentasi, inovasi, penemuan, keterampilan seni,
keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan kepada
peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan belajar yang lebih
tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya.
Dalam
pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, lazimnya
guru mengadakan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan peserta didik
terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum pembelajaran
dimulai. Kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai
strategi seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri,
diskoveri, dsb. Melengkapi strategi pembelajaran digunakan juga berbagai media
seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari
kaset audio, slide, video, computer multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan
pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan
penilaian prosesdengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan
untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Penilaian proses juga
digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai
hambatan-hambatan.
Pada
akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan
harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar,
apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan
kompetensi tertentu. Penilaian akhir program ini dimaksudkan untuk menjawab
pertanyaan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi (tingkat penguasaan) minimal
atau ketuntasan belajar seperti yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran
direncanakan.
Jika
ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan kompetensi
minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan khusus berupa
program pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan
dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik
yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan
minat, bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan
keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah,
eksperimentasi, inovasi, penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran
pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan
lebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai
kapasitas optimal dalam belajarnya.
B. Jenis
Pembelajaran Pengayaan
Terdapat tiga jenis
pembelajaran pengayaan, yaitu kegiatan eksploratori, keterampilan proses, dan
pemecahan masalah.
1. Kegiatan
eksploratori
Kegiatan eksploratori adalah jenis
pembelajaran pengayaan yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada
peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh
masyarakat, dsb, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
2. Keterampilan
proses
Keterampilan proses adalah jenis
pembelajaran pengayaan yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam
melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk
pembelajaran mandiri.
3. Pemecahan
masalah
Pemecahan masalah adalah jenis pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi
berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
atau pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah.
Pemecahan
masalah ditandai dengan:
a.
Identifikasi bidang permasalahan yang
akan dikerjakan;
b.
Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;
c.
Penggunaan berbagai sumber;
d.
Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
e.
Analisis data;
f.
Penyimpulan hasil investigasi.
C. Pelaksanaan
Pembelajaran Pengayaan
Agar pemberian
pengayaan tepat sasaran maka perlu ditempuh langkah-langkah sistematis, yaitu
pertama mengidentifikasi kelebihan kemampuan belajar peserta didik, dan kedua memberikan
perlakuan (treatment) pembelajaran pengayaan.
1. Identifikasi
kelebihan kemampuan belajar
a. Tujuan
Tujuan identifikasi kemampuan berlebih
peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui jenis serta tingkat kelebihan
belajar peserta didik.
b. Kelebihan
kemampuan belajar itu antara lain meliputi:
1)
Belajar lebih cepat.
Peserta didik yang
memiliki kecepatan belajar tinggi ditandai dengan cepatnya penguasaan
kompetensi (SK/KD) mata pelajaran tertentu.
2)
Menyimpan informasi lebih mudah
Peserta didik yang
memiliki kemampuan menyimpan informasi lebih mudah, akan memiliki banyak
informasi yang tersimpan dalam memori/ ingatannya dan mudah diakses untuk digunakan.
3)
Keingintahuan yang tinggi
Banyak bertanya dan menyelidiki
merupakan tanda bahwa seorang peserta didik memiliki hasrat ingin tahu yang
tinggi.
4)
Berpikir mandiri.
Peserta didik dengan
kemampuan berpikir mandiri umumnya lebih menyukai tugas mandiri serta mempunyai
kapasitas sebagai pemimpin.
5)
Superior dalam berpikir abstrak.
Peserta didik yang
superior dalam berpikir abstrak umumnya menyukai kegiatan pemecahan masalah.
6)
Memiliki banyak minat.
Mudah termotivasi untuk
meminati masalah baru dan berpartisipasi dalam banyak kegiatan.
c. Teknik
Teknik yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat
dilakukan antara lain melalui : tes IQ, tes Inventori, wawancara, pengamatan,
dsb.
1) Tes
IQ (Intelligence Quotient)
Tes IQ adalah tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kecerdasan peserta didik. Dari tes ini dapat diketahui tingkat kemampuan
spasial, interpersonal, musikal, intrapersonal, verbal, logik/matematik,
kinestetik, naturalistik, dsb.
2) Tes inventori
Tes inventori digunakan
untuk menemukan dan mengumpulkan data mengenai bakat, minat, hobi,
kebiasaan belajar, dsb.
3) Wawancara
Wawancara dilakukan
dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih
dalam mengenai program pengayaan yang diminati peserta didik.
4) Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan
dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari
pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun tingkat pengayaan
yang perlu diprogramkan untuk peserta didik.
2.
Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran
Pengayaan
Bentuk-bentuk
pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:
a. Belajar
Kelompok
Belajar kelompok
dilakukan dengan cara sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu
teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
b. Belajar
mandiri.
Belajar mandiri
dilakukan dengan cara secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati.
c. Pembelajaran
berbasis tema.
Pembelajaran berbasis
tema dilakukan dengan cara memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga
peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu
d. Pemadatan
kurikulum.
Pemadatan
kurikulum adalah pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum
diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik
untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara
mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing Pemberian
pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik.
Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas
maupun kapabilitas masing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan
dengan kegiatan tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Penilaian
hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran
biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai
tambah (lebih) dari peserta didik yang normal. Berdasarkan hal tersebut,
pembelajaran remedial dan pengayaan pada akhirnya memberikan kesempatan kepada seluruh
peserta didik untuk mencapai dan menguasai
kompetensi
sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Bagi peserta didik yang lambat
pemahamannya dapat menguasai kompetensi minimal yang disyaratkan dalam kurikulum.
Sedangkan peserta didik yang cepat pemahamannya mendapatkan kompetensi atau
materi yang lebih yang dapat digunakan dalam mengembangkan kreativitas dan
inovasinya dalam belajar.
Sumber:
Kurniawan, Endang dkk.
2016. Pemanfaatan Dan Pelaporan Hasil
Penilaian. Jakarta: Direktorat Jenderal GurudanTenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Baca Juga:
1. Materi UTN 2017 Program Remedial
2. Materi UTN 2017 Pembelajaraan Pengayaan
3. Materi UTN 2017 Contoh Program Remedial
4. Materi UTN 2017 Contoh Program Pengayaan
Baca Juga:
1. Materi UTN 2017 Program Remedial
2. Materi UTN 2017 Pembelajaraan Pengayaan
3. Materi UTN 2017 Contoh Program Remedial
4. Materi UTN 2017 Contoh Program Pengayaan
0 komentar:
Post a Comment