- PengertianMenurut Herman J. Waluyo (2008: 28) puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
- Unsur Pembangun Puisi
Menurut
Wellek (1990:217) unsur pembangun puisi dapat dibagi dalam beberapa unsur,
meliputi (1) bunyi atau sound stratum, (2) arti atau units of meaning, (3)
dunia atau realitas yang digambarkan penyair, (4) dunia atau realitas yang
dilihat dari titik pandang tertentu, dan (5) dunia yang bersifat metafisis.
Menurut
Herman J. Waluyo (2008: 76) struktur fisik puisi terdiri dari (1) diksi, (2)
pengimajian, (3) kata konkret, (4) bahasa figurasi atau majas, (5) versifikasi,
dan (6) tata wajah atau tipografi. Struktur fisik tersebut juga dipengaruhi
pula oleh penyimpangan bahasa dan sintaksis dalam puisi.Adapun struktur batin
adalah struktur yang berhubungan dengan tema, perasaan, nada dan suasana,
amanat atau pesan.
Macam-macam
Puisi
a.
Puisi Naratif
Puisi
naratif,yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku,
perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu
cerita.
b.
Puisi lirik
Puisi
lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala
macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya. Jenis
puisi lirik umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra modern di
Indonesia tampak dalam puisi-puisi Chairil Anwar, Sapardi Djokodamono, Goenawan
Mohammad, dan lain-lainnya (Aminuddin, 1987: 135).
c. Puisi deskriptif
Dalam
puisi deskriptif, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap
keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian
penyair. Jenis puisi yang dapat diklasifikasikan dalam puisi deskriptif,
misalnya: puisi satir, kritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik. Satire
juga merupakan puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap
suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau meyatakan keadaan sebaliknya.
d.
Puisi Fisikal
Puisi
Fisikal bersifat realistis artinya menggambarkan kenyataan apa adanya. Yang
dilukiskan adalah kenyataan dan bukan gagasan. Halhal yang dilihat, didengar,
atau dirasakan adalah merupakan obyek ciptaannya.
e.
Puisi Platonik
Puisi
Platonik adalah puisi yang sepenuhnya berisi hal-hal yang bersifat spiritual
atau kejiwaan. Puisi-puisi ide atau cita-cita dapat imasukkan ke dalam
klasifikasi puisi platonik. Puisi-puisi religius dan didaktik juga dapat
dikategorikan puisi platonik, yang mengungkap nilai spiritual dan pendidikan
secara eksplisit.
f.
Puisi Metafisikal
Puisi
metafisikal adalah puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca
merenungkan kehidupan dan merenungkan Tuhan.
g.
Puisi Subyektif
Puisi
Subyektif juga disebut puisi personal, yakni puisi yang mengungkapkan gagasan,
pikiran, perasaan, dan suasana dalam diri penyair sendiri.
h. Puisi Obyektif
Puisi
Obyektif berarti puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu
sendiri. Puisi obyektif disebut juga puisi impersonal.
i.
Puisi Konkret
Puisi
Konkret sangat terkenal dalam dunia perpuisian Indonesia sejak tahun 1970. X.J.
Kennedy dalam Herman J. Waluyo (2008:159) memberikan nama jenis puisi tertentu
dengan nama puisi konkret, yakni puisi yang bersifat visual, yang dapat
dihayati keindahan bentuk dari sudut penglihatan (poems for the eve).
j.
Puisi Diafan
Puisi
Diafan atau puisi polos adalah puisi yang kurang sekali menggunakan pengimajian,
kata konkret dan bahasa figuratif, sehingga puisinya mirip dengan bahasa
sehari-hari. Puisi yang demikian akan sangat mudah dihayati maknanya.
k.
Puisi Prismptis
Dalam
Puisi Prismptis penyair mampu menyelaraskan kemampuan menciptakan majas, versifikasi,
diksi, dan pengimajian sedemikian rupa sehingga pembaca tidak terlalu mudah
menafsirkan makna puisinya, namun tidak terlalu gelap.
l.
Puisi Parnasian
Puisi
parnasian diciptakan dengan pertimbangan ilmu atau pengetahuan dan bukan
didasari oleh inspirasi karena adanya mood dalam jiwa penyair.
m.
Puisi inspiratif
Puisi
inspiratif diciptakan berdasarkan mood atau passion. Penyair benar-benar masuk
ke dalam suasana yang hendak dilukiskan. Suasana batin penyair benar-benar
terlibat ke dalam puisi itu.
n. Puisi Demonstrasi
Puisi
ini melukiskan dan meruapakan hasil refleksi demonstrasi para mahasiswa dan pelajar
– KAMI-KAPPI- sekitar tahun 1966.
o.
Puisi Pamflet
Puisi
pamfet juga menggunakan protes sosial. Disebut puisi pamfet karena bahasanya
adalah bahasa pamfet. Kata-katanya mengungkapkan rasa tidak puas kepada
keadaan. Munculnya katakata yang berisi protes secara spontan tanpa protes
pemikiran atau perenungan yang mendalam.
p.
Puisi Alegori
Puisi
alegori adalah puisi yang sering-sering mengungkapkan cerita yang isinya
dimaksudkan untuk memberikan nasihat tentang budi pekerti dan agama. Jenis
alegori yang terkenal ialah parable yang juga disebut dongeng perumpamaan.
Dalam Kitab suci banyak dijumpai dongeng-dongeng erumpamaan yang maknyanya
dapat dicari di balik yang tersurat.
4. Jenis-jenis Puisi
a.
Puisi Lama
Puisi
lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan, diantaranya:
(1)
Anonim: merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal nama pengarangnya. (2)
Disampaikan dari lisan ke lisan, jadi merupakan sastra lisan. (3) Terikat
aturan jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
- Pantun
- Gurindam
- Syair
b.
Puisi Baru
Puisi
baru adalah puisi yang lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah
baris, suku kata, maupun rima.
c.
Puisi Kontemporer
Kata
kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman
atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Puisi kontemporer
seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai
kata-kata makin kasar, ejekan, dan lain-lain.
Contoh
puisi kontemporer
1).
Sutardji Calzoum Bachri dengan tiga kumpulan puisinya O, Amuk, dan OAmuk Kapak
2).
Ibrahim Sattah dengan kumpulan puisinya Hai Ti
3).
Hamid Jabbar dengan kumpulan puisinya Wajah Kita
d.
Puisi mbeling
Puisi
mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan.
Ciri-ciri
puisi mbeling adalah:
-
Mengutamakan unsur kelakar; pengarang memanfaatkan semua unsur puisi berupa
bunyi, rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk mencapai efek kelakar
tanpa ada maksud lain yang disembunyikan (tersirat).
Contoh:
Sajak Sikat Gigi karya Yudhistira Ardi Nugraha
Malam
Lebaran karya Subagio Sastrowardoyo
e.
Prosa Lirik
Prosa
Lirik adalah salah satu bentuk karya sastra dalam ragam prosa yang ditulis dan
diungkapkan dengan menggunakan unsur-unsur puisi. Meskipun bahasanya berirama,
dan pencitraannya seperti puisi, tetapi ikatan antarkata dalam sebuah kalimat,
atau hubungan antarkalimat dalam sebuah paragraf (secara sintaksis) lebih
mendekati bentuk prosa.
Contoh
Prosa Lirik:
Berselisih
(Karya Amir Hamzah)
Berselisih
kami, ia dua berjalan, aku seperti selamanya seorang diri. Adiknya yang
dipimpinnya itu menoleh-noleh ke belakang, matanya berkilat-kilat melihat
segala berwarna warni, putar-rimutar, kelap-kumilap di tepi jalan itu.
0 komentar:
Post a Comment