Showing posts with label SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL. Show all posts
Showing posts with label SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL. Show all posts

18 April 2017

SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL PROSA LAMA


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

GENRE SASTRA: PROSA LAMA

1.      Ditinjau dari periodesasi dan jenisnya, prosa terbagi menjadi prosa lama dan baru. Berikut ini yang termasuk prosa lama adalah....

A.    Sage, fabel, mitos

B.     dongeng, legenda, fabel

C.     legenda, dongeng, mitos

D.    roman, novel, cerpen

2.      Cermatilah kutipan cerita berikut ini.

Alkisah, di suatu lorong pada suatu hari, seorang nyonya lari terbirit-birit ketakutan karena diburu seekor tikus kecil. Tikus kecil lari terbirit-birit ketakutan karena diburu seekor kucing. Kucing lari terbirit-birit ketakutan karena diburu seekor anjing. Anjing lari terbirit-birit ketakutan karena diburu seorang pemabuk Israel. Pemabuk Israel lari terbirit-birit ketakutan karena diburu polisi. Polisi lari terbirit-birit ketakutan karena diburu MOZAD.

Kutipan cerita di atas digolongkan ke dalam …

A.    dongeng binatang  

B.     dongeng biasa

C.     lelucon

D.    dongeng berumus.

3.      Bacalah kutipan teks berikut ini.

Saat Sri beranjak dewasa, ia tumbuh menjadi gadis yang semakin cantik dan memiliki hati yang baik. Karena kecantikan dan kebaikannya, sang raja jatuh hati dan berniat mempersuntingnya. Para dewa dan dewi sangat khawatir akan hal tersebut karena akan menyebabkan perpecahan di khayangan. Para dewa berniat untuk membunuh Sri dengan cara meracuninya melalui minuman. Niat jahat para dewa pun terpenuhi hingga akhirnya Sri meninggal. Namun, para dewa tersebut panik dan takut diketahui oleh raja sehingga jasad Sri dikubur di bumi agar tidak ada yang mengetahuinya.

Dalam hati para dewa muncul perasaan menyesal telah membunuh Dewi Sri. Namun, karena Dewi Sri dikenal memiliki hati yang sangat baik, kematiannya menjadikan berkah bagi makhluk di bumi. Jasadnya berubah menjadi benih- benih tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan manusia yaitu padi. Banyak masyarakat yang percaya dan memuliakan dewi Sri. Berkat dewi Sri mereka mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. (jokowarino.id).

            Teks tersebut termasuk jenis….

A.    Legenda

B.     Mite

C.     Dongeng

D.    Fabel

4.      Cermatilah kutipan cerita berikut ini.

Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa seribu candi sudah hampir rampung, sang putri berusaha menggagalkan tugas Bondowoso. Ia membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi. Ia juga memerintahkan agar gundukan jerami dibakar di sisi timur. Mengira bahwa pagi telah tiba dan sebentar lagi matahari akan terbit, para makhluk halus lari ketakutan bersembunyi masuk kembali ke perut Bumi. Akibatnya, hanya 999 candi yang berhasil dibangun sehingga usaha Bandung Bondowoso gagal. Setelah mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang agar menjadi batu. Sang putri berubah menjadi arca terindah untuk menggenapi candi terakhir.


Kutipan cerita di atas termasuk jenis….

A.    Fabel

B.     Mite

C.    Legenda

D.    Dongeng

POSTINGAN TERKAIT

Pembahasan Soal Prosa Lama baca DI SINI

Paket Soal Pedagogik dan Profesional baca DI SINI

PROSA LAMA


A.    Pengertian Prosa Lama

Prosa lama adalah sastra lisan yang berkembang di masyarakat, terutama pada masa lalu. Penyebaran cerita lama atau cerita rakyat disampaikan oleh seseorang kepada orang lain melalui penuturan lisan, yakni penciptaan, penyebaran, dan pewarisannya dilakukan secara lisan melalui tutur kata dari mulut ke mulut di kalangan masyarakat pendukungnya secara turun–temurun dari satu generasi ke generasi

B.  Ciri Prosa Lama

Ciri-ciri Prosa Lama :

1) Dipengaruhi oleh sastra Hindu atau Arab.

2) Ceritanya anonim “tanpa nama”

3) Milik bersama.

4) Bersifat statis, sesuai dengan kondisi masyarakat waktu itu.

5) Berbentuk hikayat, tambo, dongeng”pembaca di bawa ke alam imajinasi”

C. Jenis-jenis Prosa Lama

William R. Bascom dalam James Danandjaja (2007 : 50) membagi cerita rakyat atau cerita prosa rakyat (folk literature) ke dalam tiga kelompok, yaitu (1) mite, (myth) (2) legenda (legend), (3) dongeng (folktale). Sejalan pembagian yang dilakukan oleh Bascom, Haviland (1993 : 230) juga membagi cerita rakyat ke dalam tiga kelompok besar, yaitu (1) mitos, (2) legenda, (3) dongeng.

Berikut ini penjelasan tentang jenis cerita rakyat yang hanya dibatasi pada mite/mitos, legenda, dan dongeng.

1. Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani mythos yang berarti cerita yakni cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan yang dipuja-puja. Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa suci yang mendukung sistem kepercayaan atau agama (religi), contohnya adalah cerita-cerita yang menerangkan asal usul dunia, kehidupan manusia dan kegiatan-kegiatan hidup seperti bercocok tanam, misalnya tentang kepercayaan Dewi Sri atau adat istiadat yang lain (Suripan Sadi Hutomo, 1991 : 63).
Contoh cerita tentang dewa-dewi adalah Dewi Sri. Menurut cerita mite jenazahya menitis menjadi padi, sehingga Dewi Sri dipercaya sebagai Dewi Padi dan lambang kesuburan.
Mite yang berkembang luas dalam kehidupan masyarakat Jawa adalah Nyi Roro Kidul, Ki Ageng Sela, dan sebagainya.

2. Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa zaman silam. Menurut Sudjiman (1986: 29) legenda adalah cerita rakyat tentang tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang mencampurkan fakta historis dan mitos. Sudikan (1985: 43) berpendapat bahwa legenda adalah sebuah cerita yang dihubungkan dengan keajaiban alam. Misalnya; Jaka Tingkir di Jawa Tengah, cerita Panji di Jawa Timur, dan sebagainya. Legenda setempat adalah legenda yang berhubungan dengan asal mula suatu tempat, nama tempat dan topografi, yaitu bentuk permukaan suatu daerah yang berbukitbukit, berjurang, dan sebagainya (James Danandjaja, 2007: 75-83). Contoh legenda adalah Candi Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan sebagainya.

3. Dongeng Menurut Sudjiman (1986: 15) adalah cerita tentang makhluk khayalis. Makhluk khayali yang menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu biasanya ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam cara. Bascom dalam James Danandjaja ( 2007:50) menyatakan bahwa dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita, dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama pada zaman dahulu.

Sumber Pustaka
Mudini, dkk. 2016. Teori Dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

POSTINGAN TERKAIT

Soal Kompetensi Pedagogik dan Profesional Lengkap Baca DI SINI

SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA



1.      Bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi Salah satu fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara adalah ....

A.    kebanggaan bangsa dan Negara

B.     sarana pemersatu bangsa

C.    wahana persatuan dan kesatuan

D.    pengantar di dunia pendidikan

2.      Bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi. Salah satunya, bahasa Indonesia merupakan sarana perhubungan antarbudaya dan antardaerah.

Hal tersebut berkaitan dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai ...        

A.    bahasa negara

B.     bahasa nasional

C.     bahasa budaya

D.    bahasa persatuan

3.      Kita harus terus berupaya agar bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang kuat baik sebagai bahasa negara maupun bahasa nasional. Upaya yang menunjukkan kegiatan memperkuat kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara adalah ...         

A.    memelihara bahasa Indonesia agar mencerminkan nilai-nilai budaya bangsa.

B.     membina bahasa Indonesia agar bersih dari unsur-unsur bahasa lain.

C.     Berpidato di sidang DPR dan acara-acara resmi. 

D.    menjaga agar bahasa Indonesia tidak terpengaruh sistem bahasa Daerah.

4.      Dalam naskah Sumpah Pemuda pada urutan ketiga, bahasa Indonesia dirumuskan sebagai ....

A.    bahasa nasional

B.     bahasa Negara

C.     lambang kebangsaan

D.    identitas nasional

5.      Bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi. Salah satunya, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita.

Pernyataan tersebut merupakan fungsi bahasa Indonesia sebagai….

A.    lambang identitas nasional     

B.     alat perhubungan antarwarga dan antarbudaya         

C.    alat pemersatu bangsa

D.    lambang kebanggaan kebangsaan



Untuk pembahasan soal kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia baca DI SINI

Untuk contoh soal dan pembahasaan kompetensi profesional lain baca DI SINI
BACA TIPS LULUS UTN 2017 DI SINI

15 April 2017

SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL ALIRAN LINGUISTIK


1.    Roman Jakobson mengembangkan metode komunikasi sastra di Praha. Aliran linguisitik yang dikembangkan bernama .....          

A.  Deskriptif

B.  Fungsional

C.  Struktural        

D.  Transformasi

2.      Salah satu ciri dari teori linguistik strukural adalah bahasa merupakan kebiasaan (habit). Hal ini memiliki makna….   

A.    Pembelajaran bahasa menggunakan metode kontekstual yakni suatu bentuk kegiatan yang menyesuaikan dalam kehidupan nyata           

B.     Pembelajaran bahasa menggunakan metode komunikatif yakni suatu kegiatan berbahasa dalam konteks/ penggunaan komunikasi      

C.     Pembelajaran bahasa menggunakan metode whole languge yakni suatu kegiatan yang mengintegrasikan semua aspek berbahasa

D.    Pembelajaran bahasa menggunakan metode drill and practice yakni suatu bentuk latihan yang terus menerus, berkelanjutan, dan berulang-ulang

3.      Pengertian tentang  unsur bahasa yang berada di balik tanda yang berupa konsep di balik sang penutur atau disebut juga makna adalah….       

A.    signifiant

B.     signifie

C.     parole  

D.    langue

4.      Aliran deskriptif memiliki kekurangan, yaitu  hanya memperhatikan akan makna dan arti. Hal ini dimaksudkan bahwa….    

A.    Cenderung menganalisis fakta-fakta secara objektif dan nyata    

B.     Memiliki cara kerja yang sangat menekankan pentingnya data objektif untuk memerikan suatu bahasa  

C.     Menerima mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu yaitu behaviorisme  

D.    Aliran ini sudah mengelompokkan kategori gramatikal, verbal dan pronomina kata ganti.

5.      Konsep utama dalam aliran fungsional ialah fungsi bahasa dan fungsi dalam bahasa. Berikut ini bukan termasuk sikap aliran fungsional terhadap  fungsi bahasa adalah …        

A.    Sudut pandang pembicara menjadi perspektif analisis.

B.     Deskripsi yang sistematis dan menyeluruh tentang hubungan antara fungsi dan bentuk.

C.    Analisis bahasa mulai dari bentuk ke fungsi          

D.    Pemahaman atas kemampuan komunikatif sebagai tujuan analisis bahasa.

BACA JUGA
SOAL KRITIK SASTRA
SOAL HAKIKAT BAHASA

13 April 2017

SOAL UTN PLPG 2017 KRITIK SASTRA


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
MENJELASKAN KONSEP KRITIK SASTRA DAN UNSUR KRITIK SASTRA

1.     Jenis kritik ini memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek alam. Karya sastra dianggap sebagai cerminan atau penggambaran dunia nyata, sehingga ukuran yang digunakan adalah sejauh mana karya sastra itu mampu menggambarkan objek yang sebenarnya.

Jenis krtik tersebut adalah kritik ....     

A.   pragmatik  

B.   ekspresif

C.   mimetik               

D.   objektif


2.     Dalam puisi “Dijari Matamu Ada Rindu” karya Hamami Adaby mengungkapkan perasaan kerinduan. Hal tersebut terdapat pada semua bait seperti pada baris /dijari manismu ada rindu/, /terasa lama denyut nadi membeban/. Perasan penyair yang kerinduan kepada sang kekasih sehingga menggambarkan rasa gelisah, galau, gundah karena di jari sang kekasih yang elok dan mungil menarik hati serta tidak ada kabar dari sang kekasih sehingga penyair merasa ada beban yang dipergelangan tangannya. Meskipun ada sebuah beban namun hati penyair merasa kerinduan sehingga terlihat khas romastis. (http://sinaubsi.blogspot.co.id/p/kritik-sastra-pendekatan-ekaspresif.html)


Ciri yang menunjukkan bahwa penggalan  kritik tersebut termasuk jenis kritik ekspresif adalah ...."     


A.   Memandang karya sastra sebagai tiruan alam

B.   Menitik beratkan pada diri penulis karya sastra      

C.   Memandang karya sastra sebagai alat untuk mencapai tujuan        

D.   Memandang karya sastra sebagai sesuatu yang mendiri bebas terhadap lingkungan sekitarnya

3.       Latar tempat biasa disebut latar fisik. Latar ini dapat berupa daerah, bangunan, mobil, taman, gereja dan sejenisnya. Latar tempat yang ada dalam cerpen Wangi karya Korri Layun Rampan ini jelas disebutkan oleh pengarangnya, seperti kota, rumah, pemakaman dan sebagainya :  “Manusia bersedih karena dirinya sendiri. Kekasih kita yang telah tiada, karena memang datang dari Tiada yang Maha Ada. Ia sudah senang, daan tah butuhkan air mata kita.” “Sesaat aku masih memandang makam bertanah merah, dan aku seakan dipeluk Mas Joni. Seakan aku digandeng saat hari pengantin.” (http://abunaim28.blogspot.co.id/2015/12/analisis-kritik-sastra-objektif-cerpen.html).

Ciri yang menunjukkan bahwa penggalan tersebut merupakan jenis kritik objektif adalah…..      

A.   Memandang karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri bebas terhadap lingkungan sekitarnya

B.   Menitik beratkan pada diri penulis karya sastra

C.   Memandang karya sastra sebagai tiruan alam    

D.   Memandang karya sastra sebagai alat untuk mencapai tujuan

Pembahasan


Jenis kritik sastra menurut Abrams adalah sebagai berikut.

A.   Kritik Mimetik

Kritik jenis ini memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek alam. Karya sastra dianggap sebagai cerminan atau penggambaran dunia nyata, sehingga ukuran yang digunakan adalah sejauh mana karya sastra itu mampu menggambarkan objek yang sebenarnya.


B. Kritik Pragmatik  

Kritik jenis ini memandang karya sastra sebagai alat untuk mencapai tujuan (mendapatkan sesuatu yang diharapkan). Tujuan karya sastra pada umumnya bersifat edukatif, estetis, atau politis.


C. Kritik Ekspresif

Kritik ekspresif menitikberatkan pada diri penulis karya sastra itu. Kritik ekspresif meyakini bahwa sastrawan (penulis) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, persepsi-persepsi, dan perasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra.


D. Kritik Objektif

Kritik jenis ini memandang karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri, bebas terhadap lingkungan sekitarnya; dari penyair, pembaca, dan dunia sekitarnya. Karya sastra merupakan sebuah keseluruhan yang mencakupi dirinya.

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI KRITIK SASTRA
BACA RINGKASAN MATERI PROFESIONAL KRITIK SASTRA

BACA JUGA SOAL ALIRAN LINGUISTIK

12 April 2017

SOAL UTN PLPG 2017 HAKIKAT BAHASA DAN PEMEROLEHAN BAHASA


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


MEMAHAMI HAKIKAT BAHASA DAN PEMEROLEHAN BAHASA


1.  Setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa bahasa bersifat ...      

A.   arbitrer        

B.   variatif

C.   dinamis

D.   unik


Jawab: D

Pembahasan:

Arbitrer: adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut (mana suka)

Variatif: bahasa beragam sesuai status sosial dan latar belakang budaya.

Dinamis: kegiatan manusia itu selalu berubah, maka bahasa menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi dinamis. Perubahan itu dapat berupa pemunculan kata atau istilah baru, peralihan makna sebuah kata, dan perubahanperubahan lainnya.

Unik: setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas

ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem lainnya.



2.     Salah satu teori pemerolehan bahasa menyatakan bahwa kematangan bernalar berbanding lurus dengan kemampuan berbahasa.

Konsep ini berpijak pada pandangan ...  

A.   kognitivisme

B.   nativisme     

C.   interaksionisme     

D.   behaviorisme


Jawab : A

Pembahasan:

Teori Kognitivisme: Perkembangan bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi. Jadi, urutan-urutan perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa

Teori Nativisme: bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia, binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa manusia. setiap manusia yang lahir sudah dibekali dengan suatu alat untuk memperoleh bahasa (language acquisition device, disingkat LAD).

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa.

Teori behaviorisme:  menyoroti aspek perilaku kebahasaan yang dapat diamati langsung dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (response).

3.     Penguasaan kemampuan memformulasikan kaidah yang berada pada level rumit yang dicapai anak pada usia prasekolah merupakan bagian dari pemerolehan bahasa pada bidang ...

A.    fonologi

B.    morfologi      

C.     sintaksis        

D.    semantik


Jawab: B

Pembahasan:

Pemerolehan bahasa dalam bidang fonologi: sejak anak dilahirkan sampai usia 6 bulan, sampai anak mengeluarkan celotehan.

Pemerolehan bahasa dalam bidang morfologi: anak-anak mempelajari morfem mula-mula bersifat hapalan. Hal ini diikuti dengan membuat simpulan secara kasar tentang bentuk dan makna morfem. Akhirnya anak membentuk kaidah. Proses yang rumit ini dimulai pada periode prasekolah dan terus berlangsung sampai pada masa adolesen.

Pemerolehan Bahasa dalam bidang semantik: perkembangan kanak-kanak memperoleh makna suatu kata dengan cara menguasai fitur-fitur semantik kata itu satu demi satu sampai semua fitur semantik dikuasai, seperti yang dikuasai oleh orang dewasa.

Pemerolehan bahasa dalam bidang sintaksis: anak memulai berbahasa dengan mengucapkan satu kata atau bagian kata. Kata ini, bagi anak, sebenarnya adalah kalimat penuh.

Pemerolehan bahasa dalam bidang pragmatik : tahap pemerolehan pragmatik anak dipengaruhi oleh lingkungannya. Di dalam pemerolehan pragmatik, anak tidak hanya berbahasa tetapi juga memperoleh tindak berbahasa.

BACA JUGA SOAL ALIRAN LINGUISTIK



01 April 2017

KISI-KISI UJIAN TULIS NASIONAL (UTN)  PLPG 2017



MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TINGKAT SMP DAN SMA

NO
KOMPETENSI UTAMA
MATERI
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1
PEDAGOGIK
Karakteristik perkembangan sosial-emosional peserta didik.
Mengidentifikasikan karakteristik perkembangan sosial-emosional
peserta didik.
Kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik
Menganalisis kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik
Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yag mendidik dalam pembelajaran bahasa.
Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yag mendidik dalam pembelajaran bahasa.
Langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Materi pembelajaran yang sesuai dengan KI-KD
menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan KI-KD
Rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
Merancang pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan.
Mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan.
Media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu
Memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
TIK dalam pembelajaran
Memanfaatkan TIK dalam pembelajaran
Model pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi optimal
Menentukan model pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi optimal
Komunikasi secara efektif
Melakukan komunikasi secara efektif
Aspek penilaian keterampilan
Mengidentifikasi aspek penilaian keterampilan
Instrumen penilaian
Menyusun instrumen penilaian
Pencapaian kompetensi
Menentukan pencapaian kompetensi
Ketercapaian KKM
Menganalisis ketercapaian KKM
Program remedial berdasarkan hasil penilaian
Merancang program remedial berdasarkan hasil penilaian
Tujuan dan sasaran pembelajaran reflektif
Menjelaskan tujuan dan sasaran pembelajaran reflektif
Desain penelitian tindakan kelas untuk peningkatan
Keprofesionalan
membuat desain penelitian tindakan kelas untuk peningkatan
keprofesionalan.
2
PROFESIONAL
Konsep, teori, dan materi aliran struktural yang terkait
Dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa
Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran struktural yang terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa.
Materi pembelajaran bahasa berdasarkan aliran fungsional.
Pengembangan materi pembelajaran bahasa berdasarkan aliran fungsional.
Konsep hakikat bahasa
Menjelaskan konsep hakikat bahasa.
Jenis-jenis pemerolehan bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan pragmatik).
Mengidentifikasi jenis-jenis pemerolehan bahasa (fonologi, morfologi,
sintaksis, dan pragmatik).
Kedudukan bahasa Indonesia
Menjelaskan kedudukan bahasa Indonesia
Fungsi Bahasa Indonesia
Menjelaskan fungsi Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Indonesia
Mengidentifikasi ragam Bahasa Indonesia
Prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan (berbicara dan menyimak) dan tertulis (membaca dan menulis)
Mengaplikasi prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan (berbicara
dan menyimak) dan tertulis (membaca dan menulis)
Prinsip dan prosedur berbahasa secara deskrit: menyimak, berbicara, membaca, menulis
Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara deskrit: menyimak, berbicara, membaca, menulis
Prinsip dan prosedur berbahasa secara integratif: menyimak, berbicara, membaca, menulis
Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara integratif:
menyimak, berbicara, membaca, menulis
Prinsip dan prosedur berbahasa berdasarkan konteks (akademis, formal, vokasional)
Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa berdasarkan konteks (akademis, formal, vokasional)
Prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan
Produktif. Berbicara (monolog: bercerita, pidato, ceramah, khotbah dan
Dialog: wawancara, diskusi, debat, percakapan, drama)
Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan
produktif. Berbicara (monolog: bercerita, pidato, ceramah, khotbah dan
dialog: wawancara, diskusi, debat, percakapan, drama)
Prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan
Reseptif. Menyimak reseptif dan kritis (monolog: bercerita, pidato, ceramah,
Khotbah dan dialog: wawancara, diskusi, debat, percakapan, drama)
Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan
reseptif. Menyimak reseptif dan kritis (monolog: bercerita, pidato, ceramah,
khotbah dan dialog: wawancara, diskusi, debat, percakapan, drama)
Prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis
Produktif. Menulis: fiksi (pantun, puisi, cerpen, dongeng, novel, drama)
Dan nonfiksi (catatan harian, iklan, surat, memo, pengumuman, laporan, esai,
Artikel, karya ilmiah). Jenis-jenis karangan: deskripsi, narasi, persuasi, argumrntasi, eksposisi
Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis
produktif. Menulis: fiksi (pantun, puisi, cerpen, dongeng, novel, drama)
dan nonfiksi (catatan harian, iklan, surat, memo, pengumuman, laporan, esai,
artikel, karya ilmiah). Jenis-jenis karangan: deskripsi, narasi, persuasi, argumentasi, eksposisi)
Prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis
Reseptif. Membaca (teknik: membaca cepat, membaca memindai, membaca
Sekilas, membaca nyaring. Jenis: membaca intensif, ekstensif, kritis,
Bahasa=mencari kosa kata dan kalimat-kalimat sumbang, ejaan)
Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis
reseptif. Membaca (Teknik: membaca cepat, membaca memindai, membaca
sekilas, membaca nyaring. Jenis: membaca intensif, ekstensif, kritis,
bahasa=mencari kosa kata dan kalimat-kalimat sumbang, ejaan)
Kaidah bahasa Indonesia (fonologi= ejaan dan
Lafal, morfologi =tata bentukan, istilah, akronim, singkatan, makna kata,
Hubungan makna=polisemi, sinonim, antonim, hiponim, homograf, homofon,
Meronim, denotasi, konotasi, majas=metafora, simile..) Sebagai rujukan
Mengidentifikasi kaidah bahasa Indonesia (fonologi= ejaan dan
lafal, morfologi =tata bentukan, istilah, akronim, singkatan, makna kata,
hubungan makna=polisemi, sinonim, antonim, hiponim, homograf, homofon,
meronim, denotasi, konotasi, majas=metafora, simile..) sebagai rujukan
Kaidah bahasa Indonesia (kaidah ejaan dalam menulis; Kaidah lafal dalam berbicara; kaidah kalimat= kalimat majemuk, paragraf;
Kaidah bentukan: fonologi= ejaan dan lafal, morfologi =tata bentukan, istilah,
Akronim, singkatan, makna kata, hubungan makna=polisemi, sinonim, antonim, hiponim, homograf, homofon, meronim, denotasi, konotasi
Menerapkan kaidah bahasa Indonesia (kaidah ejaan dalam menulis;
kaidah lafal dalam berbicara; kaidah kalimat= kalimat majemuk, paragraf;
kaidah bentukan: fonologi= ejaan dan lafal, morfologi =tata bentukan, istilah, akronim, singkatan, makna kata, hubungan makna=polisemi, sinonim, antonim, hiponim, homograf, homofon, meronim, denotasi, konotasi
Teori dan genre puisi Indonesia (puisi lama: pantun, gurindam, syair; puisi baru: stanza, …. Soneta; prosa lirik: Sabai nan Aluih,
Kaba Minangkabau).
teori dan genre puisi Indonesia (puisi lama: pantun, gurindam, syair; puisi baru: stanza, …. Soneta; prosa lirik: Sabai nan Aluih,
Kaba Minangkabau).
Teori dan genre prosa Indonesia (prosa lama: hikayat, Dongeng; prosa baru: roman, novel, cerpen)
Menjelaskan teori dan genre prosa Indonesia (prosa lama: hikayat,
dongeng; prosa baru: roman, novel, cerpen)
Apresiasi puisi Indonesia (puisi lama: pantun, gurindam, syair;
Puisi baru:stanza, …. Soneta; prosa lirik: Sabai nan Aluih, Kaba
Minangkabau). Tahapan/taksonomi apresiasi: menerima, menggemari,
Memahami, menghayati, menggumuli, menanggapi, mengevaluasi/menilai
Mengapresiasi puisi Indonesia (puisi lama: pantun, gurindam, syair;
puisi baru:stanza, …. Soneta; prosa lirik: Sabai nan Aluih, Kaba
Minangkabau). Tahapan/taksonomi apresiasi: menerima, menggemari,
memahami, menghayati, menggumuli, menanggapi, mengevaluasi/menilai
Puisi Indonesia (puisi lama: pantun, gurindam, syair; puisi
Baru:stanza, …. Soneta; prosa lirik: Sabai nan Aluih, Kaba Minangkabau).
Menulis puisi Indonesia (puisi lama: pantun, gurindam, syair; puisi
baru:stanza, …. Soneta; prosa lirik: Sabai nan Aluih, Kaba Minangkabau).
Apresiasi prosa Indonesia (prosa lama: hikayat,
Dongeng; prosa baru: roman, novel, cerpen)
Mengapresiasi prosa Indonesia (prosa lama: hikayat,
dongeng; prosa baru: roman, novel, cerpen)
Prosa Indonesia ( prosa lama: hikayat, dongeng; prosa baru:
Roman, novel, cerpen)
Menulis prosa Indonesia ( prosa lama: hikayat, dongeng; prosa baru:
roman, novel, cerpen)
Apresiasi teks drama Indonesia
Mengapresiasi teks drama Indonesia
Naskah drama sederhana Indonesia
Mementaskan naskah drama sederhana Indonesia
Kritik sastra Indonesia (puisi, prosa dan drama)
Membuat kritik sastra Indonesia (puisi, prosa dan drama)
Indikator dan atau tujuan mata pembelajaran bahasa
Merumuskan indikator dan atau tujuan mata pembelajaran bahasa
Materi pembelajaran yang sesuai dengan KI-KD
Menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan KI-KD
Masalah dalam pembelajaran bahasa
Merumuskan masalah dalam pembelajaran bahasa
Jaringan komunikasi on-line untuk mendukung
Komunitas profesi sebagai penunjang PKB
Memanfaatkan jaringan komunikasi on-line untuk mendukung
komunitas profesi sebagai penunjang PKB


UNTUK PERSIAPAN UTN 2017 BACA SOAL UTN 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL DI SINI