PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 SMK/MAK
NOMOR 15
MENGIDENTIFIKASI ISI TEKS NEGOSIASI
Soal di atas menanyakan isi teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level pengetahuan dan pemahaman (mengidentifikasi informasi tersurat). Kompetensi yang diuji yaitu menentukan pernyataan yang sesuai isi teks.
MENGIDENTIFIKASI ISI TEKS NEGOSIASI
Kunci Jawaban: D
PembahasanSoal di atas menanyakan isi teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level pengetahuan dan pemahaman (mengidentifikasi informasi tersurat). Kompetensi yang diuji yaitu menentukan pernyataan yang sesuai isi teks.
Teks tersebut di
atas berisi negosiasi. Negosiasi yaitu bentuk interaksi sosial yang berfungsi
untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
berbeda. Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan
itu dengan berdialog. Isi teks di atas berisi
adu tawar (tawar-menawar)
yang kemudian berujung pada kesepakatan.
RINGKASAN MATERI
A.
Pengertian
Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah teks yang berisi tawar-menawar atau
proses penetapan keputusan secara bersama antara beberapa pihak yang
memiliki kepentingan berbeda.
B.
Fungsi Teks Negosiasi
Teks
negosiasi tergolong ke dalam bentuk teks diskusi (discussion). Di
dalamnya membahas suatu isu tertentu dengan disertai sejumlah argumen dari dua
pihak atau lebih dengan tujuan untuk mengompromikan atau menyepakati
kepentingan-kepentingan yang berbeda. Kegiatan itu berisi adu tawar yang
kemudian berujung pada kesepakatan atau ketidaksepakatan.
Berikut contoh-contoh kegiatan
lainnya yang perlu diselesaikan melalui negosiasi:
a. jual beli barang, jasa;
b. penggajian karyawan;
c. penempatan tenaga kerja;
d. penyusunan program-program
organisasi;
e. pembagian warisan;
f. sengketa rumah atau tanah;
g. pembangunan
fasilitas-fasilitas umum;
h. penentuan calon wakil rakyat
dalam suatu partai politik.
C. Struktur Teks Negosiasi
Secara umum teks negosiasi
dibentuk oleh tiga bagian, yakni pembukaan, isi, dan penutup.
a.
Pembukaan berisi
pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu pihak,
misalnya permintaan pulang lebih awal dari diklat karena alasan lebaran.
b.
Isi, berisi
penganjuan, penawaran dan persetujuan berupa adu tawar dari kedua belah pihak
untuk mencari penyelesaian yang saling menguntungkan, sampai diperolehnya
kesepakatan atau ketidaksepakatan. Di dalamnya mungkin terdapat
argumen-argumen, termasuk penentangan dan sanggahan-sanggahan.
c.
Penutup berisi
persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Mungkin pula di dalamnya ada
ucapan terima kasih, harapan, ataupun ungkapan lainnya sebagai penanda kepuasan
ataupun ketidakpuasan.
Contoh
teks negosiasi
Sansan : “Maaf, Bu. Bisa meminta waktu sebentar?”
Bu Lita : “Ada apa, ya, San?”
Sansan : “Saya ingin mengajukan cuti kerja.”
Bu Lita : “O, ya. Pasti karena kehamilanmu itu, kan?”
Sansan : “Betul, Bu.”
Bu Lita : “Sudah berapa bulan kandungannya?”
Sansan : “Sudah delapan bulan, Bu.”
Bu Lita : “Kan, masih sebulan lagi. Nanti saja kalau
sudah dekat waktunya lahir.”
Sansan : “Sudah terasa berat, Bu. Lagi pula untuk
jaga-jaga, khawatir waktunya di luar dugaan.”
Bu Lita : “Begini saja, bagaimana kalau menunggu dua
minggu lagi supaya nanti cutinya lebih
panjang setelah melahirkan? Sekarang bekerja dulu.Ya, bekerjanya jangan yang berat-berat. Pilih-pilih.”
Sansan : “Maaf, ya, Bu. Memang Ibu memberi waktu cutinya
berapa lama?”
Bu Lita : “Tiga bulan. Cukup, kan?”
Sansan : “Iya, saya kira cukup. Mudah-mudahan selama itu,
saya dan si bayi nanti sudah sehat dan
kuat lagi.”
Bu Lita : “Ya, tapi sekarang kamu jangan dulu cuti.
Nunggu dua minggu lagilah karena memang Ibu sangat membutuhkan tenaga kamu. Jangan khawatir kecepetan lahir. Ibu
juga
sudah pengalaman dalam masalah itu mah. Ibu, kan, sudah
dua kali melahirkan.”
Sansan : “Mudah-mudahan, ya, Bu. Terima kasih atas
kebaikan Ibu.”
Teks di atas merupakan suatu bentuk percakapan antara dua
tokoh, yakni Sansan dan Bu Lita. Jika
Anda perhatikan, di dalamnya terdapat tawar-menawar. Tokoh Sansan mengajukan penawaran, yakni meminta cuti kerja kepada majikannya, Bu
Lita. Namun, Bu Lita tidak langsung menyetujui
permintaan karyawannya itu.Ia pun mengajukan penawaran, yakni meminta Sansan tidak langsung cuti. Ia berharap dua minggu lagi,
karyawannya itu tetap bekerja. Kemudian, ia akan memberikan kesempatan cuti selama tiga bulan.
Dalam
percakapan di atas, kesepakatan itu tercapai. Sansan, sebagai negosiator 1,
memperoleh persetujuan untuk cuti selama tiga bulan walaupun berlaku dua minggu
kemudian. Bu Lita pun,sebagai negosiator 2, terpenuhi kepentingannya karena
Sansan mau untuk bekerja selama dua minggu ke depan (Kosasih, 2014: 86)
Wow keren
ReplyDelete