07 November 2017

ISI TEKS NEGOSIASI

PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 SMK/MAK NOMOR 15
MENGIDENTIFIKASI ISI TEKS NEGOSIASI 
Kunci Jawaban: D
Pembahasan

Soal di atas menanyakan isi teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level pengetahuan dan pemahaman (mengidentifikasi informasi tersurat). Kompetensi yang diuji yaitu menentukan pernyataan yang sesuai isi teks.

 Teks tersebut di atas berisi negosiasi. Negosiasi yaitu bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda. Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu dengan berdialog. Isi teks di atas berisi adu tawar (tawar-menawar) yang kemudian berujung pada kesepakatan.

 RINGKASAN MATERI

A.  Pengertian Teks Negosiasi

Teks negosiasi adalah teks yang berisi tawar-menawar atau proses penetapan keputusan secara bersama antara beberapa pihak yang memiliki kepentingan berbeda.

B.            Fungsi Teks Negosiasi

       Teks negosiasi tergolong ke dalam bentuk teks diskusi (discussion). Di dalamnya membahas suatu isu tertentu dengan disertai sejumlah argumen dari dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk mengompromikan atau menyepakati kepentingan-kepentingan yang berbeda. Kegiatan itu berisi adu tawar yang kemudian berujung pada kesepakatan atau ketidaksepakatan.

Berikut contoh-contoh kegiatan lainnya yang perlu diselesaikan melalui negosiasi:

a. jual beli barang, jasa; 
b. penggajian karyawan; 
c. penempatan tenaga kerja; 
d. penyusunan program-program organisasi; 
e. pembagian warisan; 
f. sengketa rumah atau tanah; 
g. pembangunan fasilitas-fasilitas umum; 
h. penentuan calon wakil rakyat dalam suatu partai politik.

C.  Struktur Teks Negosiasi

Secara umum teks negosiasi dibentuk oleh tiga bagian, yakni pembukaan, isi, dan penutup.

a.    Pembukaan berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu pihak, misalnya permintaan pulang lebih awal dari diklat karena alasan lebaran. 
b.    Isi, berisi penganjuan, penawaran dan persetujuan berupa adu tawar dari kedua belah pihak untuk mencari penyelesaian yang saling menguntungkan, sampai diperolehnya kesepakatan atau ketidaksepakatan. Di dalamnya mungkin terdapat argumen-argumen, termasuk penentangan dan sanggahan-sanggahan. 
c.    Penutup berisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Mungkin pula di dalamnya ada ucapan terima kasih, harapan, ataupun ungkapan lainnya sebagai penanda kepuasan ataupun ketidakpuasan.

Contoh teks negosiasi

Sansan : “Maaf, Bu. Bisa meminta waktu sebentar?”
Bu Lita : “Ada apa, ya, San?”
Sansan : “Saya ingin mengajukan cuti kerja.”
Bu Lita : “O, ya. Pasti karena kehamilanmu itu, kan?”
Sansan : “Betul, Bu.”
Bu Lita : “Sudah berapa bulan kandungannya?”
Sansan : “Sudah delapan bulan, Bu.”
Bu Lita : “Kan, masih sebulan lagi. Nanti saja kalau sudah dekat waktunya lahir.”
Sansan : “Sudah terasa berat, Bu. Lagi pula untuk jaga-jaga, khawatir waktunya di luar dugaan.”
Bu Lita : “Begini saja, bagaimana kalau menunggu dua minggu lagi supaya nanti cutinya lebih panjang setelah melahirkan? Sekarang bekerja dulu.Ya, bekerjanya jangan yang berat-berat. Pilih-pilih.” 
Sansan : “Maaf, ya, Bu. Memang Ibu memberi waktu cutinya berapa lama?”
Bu Lita : “Tiga bulan. Cukup, kan?”
Sansan : “Iya, saya kira cukup. Mudah-mudahan selama itu, saya dan si bayi nanti sudah sehat dan kuat lagi.”
Bu Lita : “Ya, tapi sekarang kamu jangan dulu cuti. Nunggu dua minggu lagilah karena memang Ibu sangat membutuhkan tenaga kamu. Jangan khawatir kecepetan lahir. Ibu juga sudah pengalaman dalam masalah itu mah. Ibu, kan, sudah dua kali melahirkan.”
Sansan : “Mudah-mudahan, ya, Bu. Terima kasih atas kebaikan Ibu.”

Teks di atas merupakan suatu bentuk percakapan antara dua tokoh, yakni Sansan dan Bu Lita. Jika Anda perhatikan, di dalamnya terdapat tawar-menawar. Tokoh Sansan mengajukan penawaran, yakni meminta cuti kerja kepada majikannya, Bu Lita. Namun, Bu Lita tidak langsung menyetujui permintaan karyawannya itu.Ia pun mengajukan penawaran, yakni meminta Sansan tidak langsung cuti. Ia berharap dua minggu lagi, karyawannya itu tetap bekerja. Kemudian, ia akan memberikan kesempatan cuti selama tiga bulan.

Dalam percakapan di atas, kesepakatan itu tercapai. Sansan, sebagai negosiator 1, memperoleh persetujuan untuk cuti selama tiga bulan walaupun berlaku dua minggu kemudian. Bu Lita pun,sebagai negosiator 2, terpenuhi kepentingannya karena Sansan mau untuk bekerja selama dua minggu ke depan (Kosasih, 2014: 86)

1 comment: