05 September 2017

PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMA/MA-MENENTUKAN KALIMAT UTAMA (SOAL NOMOR 1)

MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF
SOAL UN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BACA JUGA : PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 SMP/MTs

PEMBAHASAN SOAL UN 2017/2018 SMA PERSIAPAN UN 2018/2019 KLIK 

Soal nomor 1
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN 
Kunci Jawaban: C
Pembahasan
Soal nomor 1 di atas menanyakan tentang kalimat utama paragraf. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN bahasa Indonesia tahun 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup materi membaca nonsastra. Soal di atas tergolong level kognitif aplikasi atau penerapan. Kompetensi yang diuji yaitu menentukan kalimat utama pada bacaan/paragraf.

(Baca Bedah Kisi-Kisi UN 2017/2018Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA)

Kalimat utama paragraf di atas adalah Orang Banyuwangi sangat terbuka menerima budaya luar untuk diolah menjadi budaya Banyuwangi. Kalimat tersebut berisi ide pokok tentang sifat orang Banyuwangi yang sangat terbuka terhadap budaya luar. Kalimat tersebut  bersifat umum dan diperjelas oleh kalimat 1, 2, 4, 5, dan 6 . Kalimat 1 dan 2 berisi contoh atau bukti sifat terbuka orang Banyuwangi yang tampak pada batik dan makanan. Kalimat 4, 5, dan 6 berisi penjelasan sebab yang mendasari sifat terbuka orang Banyuwangi.  Jenis paragraf di atas disebut paragraf ineratif. Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah paragraf. 

RINGKASAN MATERI

A.                KALIMAT UTAMA
Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama juga sering disebut sebagai  kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya  memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama.
Kalimat utama dapat ditemukan di awal, di tengah, di akhir, di  awal dan akhir, atau di seluruh paragraf.
Ciri kalimat utama di antaranya:
1.    mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut;
2.    biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
3.    mempunyai arti jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain;
4.    dapat dibentuk tanpa kata sambung transisi; dan
5.    dalam paragraf induktif, kalimat utama sering ditandai kata-kata kunci, seperti jadi atau dengan demikian.
B. PARAGRAF INERATIF
Paragraf merupakan kumpulan dari beberapa kalimat yang terdiri dari kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Sementara itu, paragraf ineratif yaitu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat yang memiliki kalimat utama ditengah-tengah paragraf sebagai gagasan utama. 
Pengembangan paragraf ini dilakukan dengan pola khusus – umum – khusus, yaitu paragraf ini memiliki beberapa kalimat khusus diawal paragraf sebagai pengantar, kemudian terdapat satu kalimat di tengan paragraf yang berfungsi sebagai kalimat utama, lalu berikutnya terdapat beberapa kalimat yang menjelaskan dan mempertegas kalimat utama atau gagasan utama tersebut. 
 1. Ciri-Ciri Paragraf Ineratif
Ciri-ciri paragraf ineratif adalah sebagai berikut.

a.  Kalimat utama terletak di tengah paragraf sebagai gagasan utama
b. Diawali dengan kalimat-kalimat yang mengandung hal-hal khusus sebagai pengantar gagasan utama
c. Diakhiri dengan kalimat-kalimat yang juga mengandung hal-hal khusus sebagai penjelas dan penguat gagasan utama

 2. Penjelasan Paragraf Ineratif 
Perhatikanlah contoh paragraf ineratif berikut ini:
 Tanaman padi menghasilkan beras yang kemudian dimasak menjadi nasi yang merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Tanaman tersebut dihasilkan oleh para petani yang bekerja keras menanam tanaman yang nantinya akan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tak heran, petani merupakan pekerjaan yang sangat penting dan sangat berjasa bagi kita semua. Para petani inilah yang setiap hari pergi ke sawah untuk mengurus bahan pangan kita. Tanpa adanya para petani, tidak akan ada nasi yang kita konsumsi sehari-hari. Beras tidak akan dapat tergantikan meskipun oleh makanan yang mengandung karbohidrat lain, seperti singkong, jagung, sagu, dan sebagainya, karena kandungan karbohidrat pada beras paling tinggi diantara makanan berkarbohidrat lainnya.  
Penjelasan:  
Kalimat pertama dan kedua pada paragraf diatas merupakan kalimat-kalimat penjelas yang menghantarkan kalimat utama. Kalimat utama terletak di tengah-tengah paragraf pada kalimat ketiga yang merupakan gagasan utama pada paragraf ini (Tak heran, petani merupakan pekerjaan yang sangat penting dan sangat berjasa bagi kita semua).  Gagasan utama tersebut selanjutnya akan diperjelas dan diperkuat oleh kalimat-kalimat pendukung yang terletak setelah kalimat utama.
(http://www.prbahasaindonesia.com/2016/05/paragraf-ineratif-pengertian-ciri-contoh.html)

BANGUN PARAGRAF BAHASA INDONESIA
Drs. Suladi, M.Pd.
Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta

Kalimat Topik

Ø  memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu
Ø  memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yg akan dibicarakan
Ø  sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat pengembang

Berdasarkan posisi kalimat topik

1.      Deduktif : gagasan utama diletakkan pada bagian awal paragraph.
2.      Induktif: gagasan utama diletakkan pada bagian akhir paragraph.
3.      Deduktif-Induktif: gagasan utama terletak pada bagian awal dan diulang lagi pada bagian akhir.
4.      Ineratif: gagasan utama terdapat di tengah paragraf
5.      Menyebar: gagasan utama berupa simpulan dari setiap kalimat yang membangun paragraf itu.

Contoh paragraf deduktif:
            Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Contoh paragraf induktif
          Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dingginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
Contoh paragraf deduktif-induktif
          Pencemaran udara, air, dan tanah saling berhubungan. Asap pabrik dan asap kendaraan mencemari udara. Polusi udara tertiup ke berbagai tempat. Hujan membawa polusi ke dalam air dan tanah. Saluran air dan sungai sering tercemar oleh sampah. Pupuk buatan untuk pertanian dapat merusak tanah. Tanaman disemprot dengan pestisida untuk membunuh hama. Namun, pestisida meracuni binatang dan manusia. Hujan mengalirkan pestisida dan pupuk dari tanah ke sungai. Akibatnya, air juga terkena polusi. Jadi, semua polusi saling berkaitan.
Contoh paragraf ineratif
            Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanaman dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.
Contoh menyebar
           Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

BACA PEMBAHASAN MATERI JENIS-JENIS TEKS (KURIKULUM 2006 DAN 2013) PADA UN 2017/2018
BACA KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMA/MA BERIKUT.

PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMA/MA NOMOR 1-50

1.       Menentukan kalimat utama


2.      Menentukan makna istilah


3.      Menentukan kalimat tidak padu dalam paragraf


4.      Menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan


5.      Menentukan kalimat fakta dalam paragraf


6.      Menentukan ide pokok paragraf


7.      Menentukan tujuan penulis sesuai isi teks


8.      Menentukan kalimat yang menggunakan kata tidak baku


9.      Menentukan keteladanan tokoh dalam biografi


10.  Menjawab pertanyaan sesuai isi biografi


11.  Menentukan opini redaksi pada tajuk rencana


12.  Menentukan pihak yang dituju pada redaksi


13.  Menentukan kata rujukan


14.  Menentukan perbedaan isi dua teks (laporan hasil observasi)


15.  Menentukan inti kalimat


16.  Menentukan makna lambang


17.  Menentukan kalimat bermajas


18.  Menentukan cara pendeskripsian watak tokoh


19.  Menentukan kalimat yang menyatakan latar tempat


20.  Menentukan konflik cerita


21.  Menentukan kalimat yang menunjukkan watak tokoh


22.  Menentukan nilai budaya dalam cerpen


23.  Menentukan amanat cerpen


24.  Menentukan kesamaan unsur intrinsik dua kutipan cerpen


25.  Menentukan kaitan isi cerpen dengan kehidupan saat ini



26.  Menentukan maksud isi gurindam


27.  Menilai keunggulan dan kelemahan buku


28.  Menyusun ringkasan teks


29.  Mengurutkan kalimat acak


30.  Menentukan kalimat argumen


31.  Menyusun kalimat simpulan paragraf


32.  Menentukan peribahasa yang tepat sesuai ilustrasi


33.  Menentukan ungkapan yang tepat sesuai ilustrasi


34.  Melengkapi teks deskripsi


35.  Melengkapi teks argumentasi


36.  Melengkapi larik pantun


37.  Melengkapi teks prosedur


38.  Menyusun teks esai


39.  Menggunakan konjungsi temporal


40.  Menggunakan kata berimbuhan


41.  Menggunakan kata ulang


42.  Melengkapi paragraf dengan kalimat simpulan


43.  Menggunakan frasa adjektiva


44.  Memperbaiki kalimat tidak efektif


45.  Menentukan alasan penyebab ketidakbakuan kata


46.  Memperbaiki kata tidak baku menjadi kata baku


47.  Memperbaiki penulisan kata serapan yang tidak tepat


48.  Mengidentifikasi penulisan judul yang benar


49.  Menggunakan tanda baca dengan tepat


50.  Menentukan alasan kesalahan pemakaian tanda baca





BAHAN LES/PERSIAPAN UJIAN NASIONAL (UN) TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMA/MA 











14. Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas dalam Paragraf Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/08/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_27.html

















11 comments:

  1. Sy hari ini thn 2017 baru tahu tentang paragraf ineratif. Selama ini sy mengajarkan pd siswa bhw kalimat utama selalu di awal atau akhir tdk pernah di tengah (
    Kapan jenis paragraf ini ada dan diakui ? Mohon penjelasan.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih atas tanggapannya, tentang paragraf ineratif, Ibu bisa baca antara lain pada Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia dari Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015. Penyusun Drs. Suladi, M.Pd.

    ReplyDelete
  3. Benar, pola ineratif dikenal dalam teks bahasa Indonesia.

    Adapun tanggapan saya terhadap kunci jawaban C tersebut adalah
    1. kalimat inti kalimat pertamanya, yaitu "Keterbukaan menunjukkan watak.";
    2. pronomina "ini" di kalimat ke-2 merujuk ke S kalimat ke-1;
    3. S kalimat ke-3 merujuk ke inti O kalimat ke-1, yaitu (watak) orang Banyuwangi;
    4. frasa " sinkretisme budaya yang juga tampak di batik banyuwangi ini" pada kalimat ke-4 merujuk ke (makna) kalimat ke-1; dan
    5. ikhtisar dari kedua kalimat ke-4 dan ke-5, yaitu "kedatangan buruh dari Jawa dan Madura" merujuk ke kalimat ke-1 juga, yaitu "...meramu aneka pengaruh....".

    Berdasarkan kelima tanggapan tersebut, saya berpendapat bahwa kalimat ke-1 pun berpotensi menjadi kalimat utama sehingga paragrafnya berpola deduktif.

    Masalahnya adalah kalimat
    ke-1 tidak memiliki (salah satu) kata kunci (secara eksplisit) paragraf, yaitu kata "budaya".

    Ke depan, di soal UN 2018, Puspendik sebaiknya menghindari teks yang masih menampilkan keambiguan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas tanggapan Pak Sonny. Analisis Bapak sangat menarik. Saya berbeda pendapat dengan Bapak pada nomor 1. Kata "keterbukaan" pada kalimat (1) menjelaskan "batik Banyuwangi" dengan kata lain batik Banyuwangi memiliki sifat terbuka terhadap pengaruh budaya lain sehingga berpengaruh pada perwajahan, warna, dan motif. Dengan demikian, unsur inti kalimat (1) adalah Batik Banyuwangi (yang bersifat terbuka) menunjukkan watak..... Kalimat (1) bersifat khusus (tentang Batik Banyuwangi) sehingga tidak berpotensi sebagai kalimat utama. Hal yang sama terjadi pada kalimat (2) yang bersifat khusus (tentang ramuan kuliner).

      Delete
  4. Saya tetap berpendapat bahwa
    kata "keterbukaan" pada frasa "keterbukaan batik banyuwangi" yang menduduki fungsi S di kalimat ke-1 adalah sebagai unsur pusat/inti dan kelompok kata "batik banyuwangi" pada frasa tersebut sebagai atribut/pelengkap.

    Perbedaan kajian/analisis kalimat di kalimat ke-1 antara Bapak dengan saya inilah yang berdampak pada perbedaan pemahaman dalam menentukan kalimat utama/kalimat topiknya. Selanjutnya hal tersebut berpengaruh terhadap korelasi dan koherensi antarkalimat dalam paragraf tersebut.

    Frasa "keterbukaan batik banyuwangi" berpola DM, bukan MD sehingga maksud kalimat yang "menunjukkan watak" tersebut bukan "batik banyuwangi" melainkan "keterbukaan".

    Saya senang dapat berdiskusi dengan Bapak Zuhri. Semoga kita tetap dapat bersilaturahmi.

    Mohon izin berkenalan dengan Bapak. Ini nomor WA saya Pak: 08122456787. Saya berdomisili di Bandung.

    ReplyDelete
  5. Terima kasih pak Sonny... Saya memang berpendapat bahwa keterbukaan batik Banyuwangi (Kalimat 1) dan ramuan kuliner (rawon pecel khas Banyuwangi) yang menggabungkan rawon malang dan pecel madiun (kalimat 2) merupakan penjelasan Orang Banyuwangi sangat terbuka menerima budaya luar untuk diolah menjadi budaya Banyuwangi (kalimat 3). dengan demikian kalimat (1) dan (2) adalah kalimat penjelas (berisi bukti sifat terbuka Orang Banyuwangi) Sedangkan kalimat (3) yang dijelaskan oleh kalimat (1) dan (2) adalah kalimat utama. Fungsi kalimat (4), (5), (6) menjelaskan kalimat (3) sehingga kalimat-kalimat tersebut adalah kalimat penjelas.

    ReplyDelete
  6. Saya sependapat dengan kalimat utama berada pada kalimat 1. Kalau kita cermati pokok pembicaraannya adalah keterbukaan batik dari motif dll. yang di jelaskan lagi dengan sinkretisme, tabrak budaya dan unsur perpaduan. Dari unsur2 yang berbeda itu hanya sebagai sebuah contoh.

    Informasi yang ingin disampaikan sebenarnya adalah batik banyu wangi yang mempunyai motif dll, dari hasil perpaduan dari berbagai unsur. Orang banyuwangi terbuka sebenarnya hanya menjelaskan keterbukaan batik yang telah menerima sinkretisme batik tersebut.

    Paragraf ineratif masih jarang digunakan baik teori maupun aplikasinya ditingkat SMA. Bahkan dri buku2 yang beredar untuk SMA belum memunculkan hal itu. Hal ini seperti juga paragraf naratif deskriptif/ deskriptifnaratif yg manjadi bahan perdebatan kami.


    Diskusi semacam ini menarik untuk guru2 BSI saya sangat senang kalau ada wadah secara nasional dan ada hakimnya yang bijaksana..
    Terima kasih pak zuhri..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kunci untuk menentukan kalimat utama adalah sifat umum dan dijelaskan. Sedangkan kalimat penjelas bersifat khusus dan menjelaskan. Kalimat 1 bersifat khusus menjelaskan (keterbukaan) batik Banyuwangi. Sifat khusus juga ada pada kalimat 2 yang menjelaskan ramuan kuliner. (keterbukaan) batik Banyuwangi dan ramuan kuliner adalah contoh-contoh (menjelaskan) sifat orang Banyuwangi yang terbuka. Contoh-contoh lain bisa ditambahkan untuk menjelaskan sifat orang Banyuwangi yang terbuka dan mampu meramu atau mengolah berbagai budaya/tabrak budaya.

      Delete
  7. Terima kasih pak zuhri...

    ada baiknya juga kita melihat jenis paragraf tersebut apakah eksposisi atau argumentasi.

    Dari tujuan tersebut kita bisa pikirkan apakah informasi yg ingin disampaikan oleh penulisnya.

    Menurut sya tujuannya adalah menyampaikan informasi tentang keterbukaan batik banyuwangi yg menerima sinkretisme dengan detail perpaduannya dan pembanding perpaduan tsb.

    Penulis mengemasnya menjadi paragraf seperti ini. Kalau seandainya tujuan untuk menyampaikan keterbukaan orang banyuwangi maka akan menjadi pertanyaan apa bedanya banyuwangi dengan daerah lain, apa menariknya informasi paragraf tesebut?

    Kita sepaham kalau kalimat utama adalah kalimat umum yg dijelaskan oleh kalimat lain sbg penjelas yang tidak lain untuk eksposisi tujuan menjadi gagasan utama yg didalamnya kalimat utama.

    Terima kasih pak..
    mungkin tanggapan sya salah

    ReplyDelete
  8. tujuan teks menginformasikan (karakter) orang Banyuwangi (yang) sangat terbuka menerima budaya dari luar untuk diolah menjadi budaya Banyuwangi (sebagai kalimat utama). kegiatan diolah menjadi budaya Banyuwangi bersinonim dengan kata meramu pada kalimat (1) dan frasa tabrak budaya pada kalimat (2). Contoh (karakter) orang Banyuwangi (yang) sangat terbuka menerima budaya dari luar untuk diolah menjadi budaya Banyuwangi di antaranya (keterbukaan) batik Banyuwangi (kalimat 1) dan ramuan kuliner (kalimat 2). Fungsi kalimat (1) dan (2) sejajar, yaitu menjelaskan kalimat (3). Oleh karena itu, kedudukan kalimat (1) dan (2) sama yaitu sebagai kalimat penjelas.

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete